Dark/Light Mode

Hujan Hitungan Jam, Jalanan Jakarta Banjir

Sumur Resapan Disorot Lagi

Kamis, 20 Januari 2022 06:45 WIB
Kendaran melintasi banjir di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM.id)
Kendaran melintasi banjir di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hujan deras dengan durasi singkat pada Selasa (18/1), merendam sejumlah jalan di Jakarta. Imbasnya, jalanan macet. Warga pun mengeluhkan penanggulangan banjir yang menghabiskan dana triliunan rupiah.

Hujan deras dengan durasi singkat pada Selasa (18/1), merendam sejumlah jalan di Jakarta. Imbasnya, jalanan macet. Warga pun mengeluhkan penanggulangan banjir yang menghabiskan dana triliunan rupiah.

Seorang warga bernama Taufik, kesal. Motornya mogok. Padahal dia sedang dikejar waktu karena harus cepat sampai di kantor.

Motor Taufik ngadat karena terendam banjir di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (18/1). Warga Pondok Gede ini terpaksa menuntun motornya ke tempat kering.

“Untung bisa dihidupkan lagi, kalau nggak kan mesti dibawa ke bengkel. Keluar duit lagi dah,” keluh Taufik yang menceritakan kejadian itu kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : 19 Titik Jalan di Jakarta Terendam Banjir, DPRD DKI Pertanyakan Efektivitas Sumur Resapan

Taufik terpaksa menerobos genangan air mulai dari Jalan DI Panjaitan Cawang, Jakarta Timur, hingga Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.

Di Jalan Yos Sudarso, tepatnya depan flyover Sunter, genangan cukup tinggi. Motor Taufik yang mengarah ke Kantor Wali Kota Jakarta Utara itu mati.

Taufik tidak sendirian. Banyak kendaraan lain yang mogok. Sementara, yang tidak mogok pun kena imbas karena terjebak kemacetan yang sangat parah.

Taufik menduga, jalan kerendam karena drainase buruk. Tidak mampu mengalirkan air hujan ke tempat yang lebih rendah.

“Kalau hujan, apalagi deras kayak gini, pasti tergenang,” ujarnya.

Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Tito Minta Kepri Tetap Jalankan Program Pembangunan Di Saat Pandemi

 

Padahal, anggaran penanganan banjir sampai triliunan. Tapi jalanan tetap saja jalanan gampang kerendam.

“Dinas Sumber Daya Air (SDA) gimana nih kerjanya? Ini hujan cuma hitungan jam loh, gimana kalau sampai seharian hujannya,” ketusnya.

Taufik juga menyindir manfaat dari sumur resapan. “Proyek itu cuma berhasil menyerap anggaran ratusan miliar, tapi gagal menyerap air hujan,” sindirnya, kesal.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengkritisi program penanggulangan banjir Pemprov DKI.

Baca juga : Diserang Covid-19, Enam Sekolah Di Jakarta Timur Hentikan PTM

“Di era Gubernur Anies Baswedan tidak ada satu pun langkah nyata dalam penanganan banjir,” kritik Rio kepada wartawan, Selasa (18/1).

Dia menilai, Anies hanya sibuk dengan istilah naturalisasi vs normalisasi. Tapi tidak ada satu pun yang dikerjakan.

“Contoh normalisasi nol kilometer, tidak ada pengerukan situ, embung, waduk dan lain-lain,” sentilnya.

Rio juga mengungkit program sumur resapan yang digembar-gemborkan bisa menanggulangi genangan.

“Jakarta dengan muka air tanah kurang dari 2,5 meter, tidak efektif untuk sumur resapan,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.