Dark/Light Mode

Maaf Kivlan Zen, Ryamizard Tak Bisa Bantu Anda

Jumat, 14 Juni 2019 20:00 WIB
Ryamizard Ryacudu (Foto: Istimewa)
Ryamizard Ryacudu (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memastikan tidak akan ikut campur dalam kasus dugaan makar yang melibatkan Kivlan Zein. Alasannya, karena kasus yang didugakan berkaitan masalah politik.

"Saya sebenarnya ingin membantu. Tapi ini kan masalah politik. Nanti kalau tiba-tiba berbalik ke saya, bisa bahaya saya. Jadi, mending diselesaikan dengan prosedur saja," kata Ryamizard usai menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, di Kantor PBNU, Jalan Keramat, Jakarta Pusat, kemarin.

Baca juga : KPK Dalami Aliran Suap Taufik Kurniawan Untuk PAN

Mantan KSAD itu kemudian meminta aparat penegak hukum yang melakukan proses penyelidikan terkait dugaan makar tersebut harus mengedepankan prosedur yang berlaku. Termasuk memperlakukan Kivlan Zein secara terhormat agar tidak menimbulkan konflik baru.
“Dia (Kivlan Zein) itu tentara TNI bintang dua. Aparat pasti tahu. Hargai itu dulu dan jangan samakan dia dengan penjahat. Kalau dia diperlakuan dengan tidak baik, nanti yang lain bisa goyang. Bahaya," ujarnya.

Sebelumnya Kivlan memang meminta perlindungan hukum ke Ryamizard. Saat di TNI dulu, Kivlan adalah seniornya Ryamizard. Ryamizard belum sempat membaca surat tersebut. Namun, dia sudah tahu inti dari isi surat tersebut dari media massa.

Baca juga : Soal Tim Mawar, Moeldoko dan Ryamizard Jaga Perasaan Kopassus

"Suratnya sudah sampai ke kantor. Sudah ada. Tapi belum sempat saya baca karena tadi langsung pergi. Setahu saya, isinya minta bantu soal penangguhan penahanan," paparnya.
Ryamizard lantas menegaskan, andai kasus yang melibatkan Kivlan tidak berkaitan dengan politik, ia tidak akan berpikir dua kali untuk memberi bantuan. Sebab, jiwa korsa dalam darahnya masih mengalir deras.

"Saya ini prajurit. Kalau masalahnya biasa-biasa saja sih pasti saya tolong. Saya ini orang yang selalu membela prajurit di mana-mana. Tapi ini masalah politik, berat buat saya," tegasnya. [DNU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.