Dark/Light Mode

Perbedaan Jam Sekolah Dan Kerja Tak Atasi Kemacetan

Solusinya: Perluas Angkutan Umum Yang Aman Dan Nyaman

Jumat, 22 Juli 2022 07:30 WIB
Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, kembali macet parah karena mobilitas masyarakat meninggi setelah pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Foto: Tedy Kroen/RM).
Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, kembali macet parah karena mobilitas masyarakat meninggi setelah pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Foto: Tedy Kroen/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengusulkan waktu masuk kerja dan sekolah di Jakarta dibedakan alias tidak berbarengan. Langkah ini diyakini bisa mengurangi kemacetan di Ibu Kota.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, pihaknya mengkaji sejumlah kebijakan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Salah satunya, mengatur waktu masuk kerja dan sekolah agar tidak bersamaan.

Usulan ini didapat dari hasil analisis kemacetan Jakarta pada jam sibuk di pagi hari. Menurutnya, pekerja dan pelajar berangkat pada jam bersamaan sehingga menimbulkan kemacetan. Karena itu, pihaknya mendorong agar ada peraturan yang bisa membagi waktu aktivitas masyarakat.

Baca juga : Mobilitas Rakyat Lebih Mudah, Angkutan Sembako Pun Lancar

“Misalnya, kelompok anak sekolah masuk jam 7 pagi, kelompok pekerja esensial jam 8 atau 9. Nah, yang kritikal bisa jam 10 atau 11. Dengan begitu, mereka tidak berangkat di waktu yang sama,” kata Latif, di Jakarta, Rabu (20/7).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku sudah mendiskusikan usulan pengaturan jam kerja tersebut.

“Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta akan mempertimbangkan usulan tersebut. Kami akan melihat sejauh mana efektivitas aturan tersebut dalam mengurangi kemacetan,” kata Riza.

Baca juga : Jakarta Fair Kemayoran Bangkitkan Ekonomi Jakarta

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menolak usulan tersebut. Menurutnya, aturan tersebut membingungkan.

“Ini sifatnya situasional atau sementara?” tanya Gilbert, Rabu (20/7). Gilbert menyinggung pengaturan jam sekolah yang pernah dilakukan di Jakarta menjadi lebih pagi. Ternyata, kebijakan itu tidak mengurangi kemacetan.

“Faktor utama kemacetan adalah jumlah kendaraan yang terus bertambah melebihi pertumbuhan jalan,” ucapnya.

Baca juga : Bertemu Andika, Bamsoet Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional

Politisi PDIP ini menilai, pengaturan jam kerja bukan solusi jitu. “Solusi tepat untuk mengatasi kemacetan di Jakarta ya dengan memperbaiki transportasi umum dan menaikkan pajak mobil,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.