Dark/Light Mode

Kendalikan Inflasi Akibat Kenaikan Harga BBM

BI Sebar 77 Ribu Bibit Cabe Ke Petani Kota

Kamis, 22 September 2022 07:30 WIB
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DKI Jakarta di Kantor BI Perwakilan DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (20/9). (Foto: DRS/RM).
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DKI Jakarta di Kantor BI Perwakilan DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (20/9). (Foto: DRS/RM).

 Sebelumnya 
Kedua, kenaikan harga barang dan jasa yang diatur Pemerintah seperti harga energi dan fuel surcharge angkutan udara.

Ketiga, ekspektasi inflasi meningkat, permintaan meningkat gradual, risiko nilai tukar serta dampak lanjutan kenaikan Volatile Foods (VF), dan Administered Prices (AP).

Untuk mengantisipasinya, GNPIP mencetuskan Program 4K. Yakni Keterjangkauan harga, Ketersedian pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif. Wujud nyata dari implementasi 4K, di antaranya penandatanganan kerja sama Antar Daerah (KAD) antara PT Food Station Tjipinang dengan PT Mitra Desa Bersama Tempuran, Jawa Barat dan Koperasi Produsen Rumpun Padi Berkah, Jawa Barat. Dari dua kerja sama itu, disiapkan lahan seluas 330 hektar, dengan potensi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 3.672 ton per tahun.

Selain itu, pembagian 77 ribu bibit cabe kepada 10 kelompok tani urban farming di Jakarta.

Baca juga : Kendalikan Inflasi, Bahana TCW Ramal BI Kerek Bunga Acuan Lagi

“Kenapa cabe? Karena secara historis cabe ini bandel, inflasinya selalu naik,” ungkap Onny.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Sri Haryati mengatakan, perekonomian Jakarta masih dalam tantangan berat. Tantangan itu dari nasional dan global. Dia sepakat untuk mengatasi tantangan tersebut diperlukan kolaborasi.

Sri menuturkan, pihaknya juga mengambil sejumlah langkah untuk mengendalikan inflasi. Antara lain, mendorong peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait pangan Pemprov DKI Jakarta. Saat ini BUMD tidak hanya menyewakan kios. Namun didorong menyediakan market. Sehingga suplai, keterjangkauan dan harga pangan dapat dikendalikan.

Selain itu, Pemprov DKI menggelontorkan berbagai bantuan sosial (bansos) seperti subsidi pangan, Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan sebagainya.

Baca juga : Kendalikan Inflasi, BI DKI Jakarta Inisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan

Kemudian, Pemprov DKI menggalakkan urban farming. Pertanian di tengah kota ini diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan. “Kita telah memberikan 77 ribu bibit cabe kepada 10 kelompok tani di wilayah DKI Jakarta,” ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati mengaku bahagia perekonomian Jakarta relatif terkendali. Meski inflasi meningkat, namun pertumbuhan ekonominya juga bergeliat. Meskipun, menurutnya, dampak pertumbuhan ekonomi belum merata.

“Dan di sinilah tugas kita, untuk membantu warga yang belum tersentuh. Karena itu saya sangat mengapresiasi Bank Indonesia DKI Jakarta yang selama ini konsen membantu ekonomi warga,” kata Anis.

Anis berharap, program bansos dan pangan murah di Jakarta dipertahankan.

Baca juga : Kemenperin: Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Beralih Ke Mobil Listrik

“Kalau bisa diperluas, sehingga dapat menjangkau masyarakat lebih luas,” ujarnya.

Dia mendorong BI DKI Jakarta terus berkontribusi untuk mengatasi kemiskinan dan mengendalikan inflasi.

“Mudah-mudahan program ini dapat membantu masyarakat mandiri,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.