Dark/Light Mode

Tingkatkan Pengamanan, Tambah Ribuan Petugas

Tim Gercep Transjakarta Siap Tangani Pelecehan

Kamis, 12 Januari 2023 07:30 WIB
Penumpang Transjakarta. (Foto: Istimewa).
Penumpang Transjakarta. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Dipastikannya, seluruh petu­gas Transjakarta siap menangani dan mengawasi demi memberi­kan rasa aman dan nyaman bagi pengguna bus.

“Terutama untuk memberi perlindungan untuk penumpang perempuan agar terhindar dari kasus pelecehan seksual,” jelas dia.

Sebelumnya, Transjakarta mengklaim memiliki CCTV dengan teknologi canggih yang mampu mengenali wajah pelaku pelecehan seksual. Sistem pengenal wajah tersebut akan memudahkan pihak Transjakarta mengidentifikasi wajah para pelaku pelecehan seksual yang beraksi di transportasi umum.

Di setiap halte dan di bus juga sudah tidak ada lagi blind­spot. Semua area sudah tertang­kap CCTV-nya. Transjakarta saat ini tengah meng-upgrade teknologinya sehingga ke depan bisa langsung mengidentifikasi pelaku. Sistem pengenalan wa­jah itu nanti bisa mengenali wajah seseorang meskipun mengenakan penutup wajah.

Baca juga : Pengamat: Penerbitan Perppu Cipta Kerja Langkah Cerdas

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, Transjakarta harus bisa mencegah kasus pelecehan.

Menurut Gilbert, berdasarkan pengalamannya, transportasi umum di India, kursi untuk laki-laki dan perempuan dipisah.

“Di India, kursi bagian depan bus dicat warna kuning khusus perempuan dan kursi bagian be­lakang bus berwarna biru untuk laki-laki,” terangnya.

Pos SAPA

Baca juga : Top, Ganjar Siap Entaskan Kemiskinan Di Jateng

Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta terus menambah Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) untuk mewujudkan ruang publik yang aman.

Tahun ini, tiga terminal tipe Adi Jakarta ditargetkan dilengkapi Pos Pos SAPA. Tiga terminal tersebut adalah Terminal Kampung Rambutan, Terminal Tanjung Priok dan Terminal Kalideres.

Kepala Dinas PPAPP DKI, Tuty Kusumawati mengatakan, Pos SAPAdi Terminal Terpadu Pulogebang sudah beroperasi se­jak Desember 2022. “Pos itu un­tuk membantu penanganan awal bila terjadi kasus kekerasan mau­pun pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di tempat publik, terutama moda transpor­tasi umum,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Pos SAPA merupakan wadah informasi dan penerima laporan awal kasus kekerasan. Para korban nanti­nya dapat terhubung langsung dengan UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perem­puan dan Anak (P2TP2A). Lalu diarahkan untuk mendapatkan layanan sesuai dengan kebu­tuhan korban. Harapannya, seluruh terminal di DKI Jakarta dilengkapi layanan Pos SAPA.

Baca juga : Tambah 190 Unit, Tahun Depan 220 Bus Listrik Transjakarta Bakal Mengaspal Di Ibu Kota

Dengan adanya Pos SAPA pada moda transportasi umum, penumpang atau pengguna layanan dapat dengan mudah melaporkan jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan sek­sual. Nantinya kasus dapat ditangani secara cepat dan tepat.

Penyediaan Pos SAPA di terminal ini juga diharapa­kan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berani me­lapor ketika mengalami dan melihat kejadian kekerasan dan pelecehan seksual.

Masyarakat juga dapat me­laporkan kejadian kekerasan melalui kanal yang ada seperti Ja­karta Siaga 112, Call Center UPTP2TP2A DKI Jakarta, dan SAPA129 milik Kementerian PPPA.

Selain itu, untuk mendukung operasional layanan Pos SAPA di terminal, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Dinas PPAPP DKI Jakarta memberikan pelatihan kepada petugas Dinas Perhubungan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.