Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Perekonomian Ibu Kota Menggeliat
Status Pandemi Dicabut, Pendapatan DKI Terkerek
Sabtu, 13 Mei 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Arlyana Abubakar optimistis akselerasi perekonomian di Ibu Kota pada triwulan kedua 2023 akan terus berlanjut. Perbaikan pada triwulan kedua ini tercermin dari hasil survei Bank Indonesia. Antara lain Survei Konsumen (SK), Survei Penjualan Eceran (SPE) dan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan perbaikan.
Arlyana memaparkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2023 di DKIdidorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat pasca pencabutan PPKM. Serta, adanya perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Imlek, Nyepi, Ramadan dan Idul Fitri.
“Apalagi sekarang status pandemi sudah dicabut. Tidak ada lagi pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat. Sekarang juga sudah mulai banyak event-event dan konser musik,” kata dia di Jakarta, Selasa (9/5).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jakarta bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor dan investasi. Sementara dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan utamanya bersumber dari bidang informasi dan komunikasi, perdagangan serta jasa keuangan.
Baca juga : GoTo Tahan Banting Saat Pandemi Dan Pemulihan
“Berdasarkan perkembangan tersebut, secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian DKIJakarta diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,80 persen-5,60 persen,” ujarnya.
Pertumbuhan ini, lanjut Arlyana, akan didorong oleh konsumsi rumah tangga yang semakin meningkat, realisasi belanja Pemerintah yang lebih tinggi, serta kinerja ekspor yang masih tinggi.
Prospek tersebut juga disertai dengan prospek penyaluran kredit yang diperkirakan tumbuh tinggi pada kisaran 9-11 persen (year on year/yoy) pada 2023. Sedangkan inflasi Jakarta pada 2023 diproyeksi kembali dalam rentang sasaran 3±1 persen sejalan dengan sinergi dan kolaborasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi Jakarta, Arlyana bilang, perlu sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak melalui lima strategi.
Baca juga : Dukung Penanggulangan Pandemi, YLAM Raih Penghargaan dari Kemenkes
Pertama, menjaga keberlangsungan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dengan menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi agar tetap rendah dan stabil dalam rentang sasaran yang ditetapkan dengan memperkuat strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif), mensukseskan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta menyalurkan bansos secara tepat waktu dan tepat sasaran.
Kedua, mengoptimalkan dan mengakselerasi realisasi belanja Pemerintah, termasuk elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah.
Ketiga, mendorong kinerja investasi melalui pembangunan proyek program strategis agar dapat sesuai dengan rencana serta peningkatan iklim dan kemudahan investasi terutama di periode jelang Pemilu, termasuk event promosi investasi pada Agustus 2023.
Keempat, mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari sisi pemasaran dan sistem pembayaran (QRIS). Serta pameran UMKM untuk pembangunan ekonomi yang inklusif.
Baca juga : Komitmen Tangani Pandemi, AMNT Raih Penghargaan PPKM Award
Kelima, mengoptimalkan lima sektor utama dengan pangsa terbesar dan mengembangkan sektor potensial untuk mempersiapkan pertumbuhan ekonomi Jakarta pasca tak lagi berstatus Ibu Kota. Yaitu, sektor pariwisata-akamamin (akomodasi, makan dan minuman), transportasi dan pergudangan, serta jasa pendidikan dan kesehatan.
“Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat terus mengakselerasi pemulihan ekonomi DKI Jakarta ke depan guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi dan lebih inklusif,” tandasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya