Dark/Light Mode

DKI Gelar Pelatihan Kerja Untuk Kurangi Pengangguran

Peserta Dibekali Keahlian Cari Job Atau Buka Usaha

Selasa, 13 Juni 2023 07:30 WIB
Penja­bat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengun­jungi Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) di Ciracas, Jakarta Timur, pada kamis (8/6). (Foto: Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta)
Penja­bat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengun­jungi Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) di Ciracas, Jakarta Timur, pada kamis (8/6). (Foto: Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta)

 Sebelumnya 
Sesuai arahan Pj Gubernur Heru, Hari memastikan akan me­modernisasi peralatan pelatihan. Dengan fasilitas yang mumpuni, diharapkannya, pelatihan akan lebih optimal dalam menyiapkan tenaga kerja yang terampil.

“Sehingga saat kerja, mereka tidak bingung dengan dunia in­dustri yang diinginkan pasar. In­dustri sekarang kan peralatannya sudah sangat maju,” jelas Hari.

Selain di PPKPICiracas, Disnakertrans dan Energi DKI menyediakan 70 MTU untuk pelatihan kerja. Puluhan MTU ini tersebar di tujuh Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) yang dulunya bernama Balai Latihan Kerja (BLK).

Baca juga : Peserta Qatar Terpukau Keindahan Alam Yogya

Hari menjelaskan, satu unit MTU bisa memberi pelatihan kepada 10 orang. MTU bisa dikerahkan ke Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) atau lokasi yang mengajukan pelatihan kerja. “Pelatihan kerja ini diharapkan menekan jumlah pengangguran di Jakarta,” ungkapnya.

Menurutnya, tenaga terampil yang dihasilkan dari pelatihan akan disalurkan ke perusa­haan-perusahaan yang mem­butuhkan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Lukmanul Hakim mengatakan, jumlah pengangguran di Jakarta masih cukup besar. Meski mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, tingkat pengangguran terbuka di Jakarta pada Februari 2023, yaitu 7,57 persen atau setara 397.623 orang.

Baca juga : Lawan Hoax, PMN Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Pemuda Di Mappatoba Sulsel

Dia mendorong Pemprov DKImembantu para penerima KJP Plus lulusan SMA/SMK menda­patkan pekerjaan. Sebab, lulusan SMA/SMK paling banyak tercatat sebagai penyumbang pengangguran di Jakarta.

“Kasihan sekali adik-adik penerima KJP Plus ini setelah lulus sekolah banyak yang mengang­gur. Itu terjadi karena mereka kesulitan mendapat pekerjaan,” kata Lukmanul Hakim.

Menurut dia, penyebab banyak lulusan SMA/SMK menganggur karena banyak sekolah tidak menerapkan standar keahlian yang sesuai dengan standar industri.

Baca juga : Top, Muda-Mudi Berprestasi Jatim Kebagian Beasiswa Kewirausahaan

Oleh karena itu, dia usul, penerima KJP Plus diberikan pelatihan tambahan agar bisa diserap dunia kerja. Selain itu, merekomendasikan mereka men­jadi pegawai kontrak di seluruh perusahaan di DKIJakarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.