Dark/Light Mode

Udara Di DKI Terburuk Ketiga Dunia

Waspada, Anak Rawan Terserang Batuk Pilek

Kamis, 15 Juni 2023 07:30 WIB
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (14/6/2023). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan telah menyiapkan strategi untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta yaitu Pemprov DKI Jakarta akan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengimbau masyarakat untuk melakukan uji emisi pada kendaraannya serta melakukan peralihan ke kendaraan listrik. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom).
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (14/6/2023). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan telah menyiapkan strategi untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta yaitu Pemprov DKI Jakarta akan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengimbau masyarakat untuk melakukan uji emisi pada kendaraannya serta melakukan peralihan ke kendaraan listrik. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom).

 Sebelumnya 
Dokter Satrio mengungkap­kan, belakangan ini, banyak pasiennya mengeluhkan batuk, pilek hingga pneumonia. Penya­kit tersebut disebabkan kualitas udara yang tidak sehat, terutama bagi anak.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Ja­karta Justin Adrian meminta, Pem­prov DKI Jakarta tegas menyikapi memburuknya kualitas udara.

“Jakarta butuh sosok Guber­nur yang tegas, visioner, dengan agenda kerja yang progresif,” kata Justin.

Baca juga : Jelang Pra PON, KONI DKI Geber Tes Fisik Atlet Di Stadion Rawamangun

Oleh sebab itu, Justin meminta, Pemprov DKI membatasi jumlah kendaraan bermotor dan memperbaiki tata ruang. Sebab, kendaraan bermotor merupakan kontributor utama atas buruknya kualitas udara di Ibu Kota.

Menurut Justin, setiap tahun jumlah kendaraan bermotor di Jakarta terus meningkat. Data Korlantas Polri menyebut kendaraan di Jakarta pada 2022 mencapai 26 juta unit.

“Sejauh ini belum pernah ada upaya tegas dalam mengendali­kan populasi kendaraan bermo­tor,” ujarnya.

Baca juga : Waspada, Banyak Pupuk Palsu Beredar Di Pasar

Justin mendesak Pemprov DKI membuat regulasi untuk menekan aktivitas kendaraan bermotor. Di antaranya, mem­berlakukan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH), penegakkan aturan pemilik mobil wajib punya garasi, pengetatan uji emisi, menaikkan tarif parkir dan penindakan parkir liar.

Namun, Justin menekankan, kebijakan ini harus dibarengi dengan menyediakan transportasi umum yang aman dan nyaman. Untuk perbaikan tata ruang, poli­tisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menyarankan, Pemprov DKI menyediakan rumah susun yang nyaman dan terjangkau.

Menurut dia, hunian yang terkonsentrasi atau rumah susun akan memudahkan Pemprov untuk mengintegrasikan antara hunian penduduk dengan sistem transportasi massal.

Baca juga : Bangsa Maju Andalkan Literasi, Bukan SDA

“Selama hunian penduduk tidak terzonasi dengan baik, maka sulit untuk mengintegrasi­kan dengan jaringan transportasi umum,” tandasnya.

Hal senada diungkap Direktur Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Yoga. Ahli planologi dari Universitas Trisakti Jakarta ini menilai, ken­daraan bermotor menjadi sumber polusi udara. Karena itu, dia mem­inta Pemprov DKI fokus melakukan pembatasan kendaraan bermotor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.