Dark/Light Mode

Udara Di DKI Terburuk Ketiga Dunia

Waspada, Anak Rawan Terserang Batuk Pilek

Kamis, 15 Juni 2023 07:30 WIB
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (14/6/2023). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan telah menyiapkan strategi untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta yaitu Pemprov DKI Jakarta akan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengimbau masyarakat untuk melakukan uji emisi pada kendaraannya serta melakukan peralihan ke kendaraan listrik. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom).
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (14/6/2023). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan telah menyiapkan strategi untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta yaitu Pemprov DKI Jakarta akan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengimbau masyarakat untuk melakukan uji emisi pada kendaraannya serta melakukan peralihan ke kendaraan listrik. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Ibu Kota dan sekitarnya diimbau membatasi anak-anak keluyuran di luar ruang. Sebab, udara Jakarta sedang dalam kategori tidak sehat. Kondisi ini berpotensi menyebabkan anak terserang batuk dan pilek.

Kualitas udara di Jakarta pada Rabu (14/6) masuk kategori tidak sehat. Berdasarkan pemantauan Air Quality Index (AQI), udara di Ibu Kota menunjukkan angka 152 atau ketiga terburuk di dunia.

Polusi partikel atau Particulate matter (PM) 2.5 masih menjadi polutan utama Jakarta dengan konsentrasi sebanyak 57,1 μg/m³ (mikrogram per meter kubik). Jumlah tersebut 11,4 kali lebih banyak daripada nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga : Jelang Pra PON, KONI DKI Geber Tes Fisik Atlet Di Stadion Rawamangun

Selain PM2.5, ada sulfur di­oksida (SO2) dengan jumlah 14,2 μg/m³. Peringkat pertama kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu (14/6) ditempati kota Birmingham, Inggris (192), dan kedua Guangzhou, China (155).

Kualitas udara kemarin, men­jadi yang terburuk dalam seminggu terakhir. Dua hari sebelumnya, kualitas udara di Jakarta masuk ke dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Kendati demikian, kualitas udara Jakarta kemarin bukanlah yang terburuk di seluruh Indo­nesia. Menurut IQAir, pering­kat pertama jatuh kepada Kota Tangerang (175) dan Tangerang Selatan (174) di posisi kedua. Jakarta berada di urutan ketujuh di atas Kota Bandung (137), Kota Bekasi (118) dan Beng­kulu (97). Mengutip situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), PM2.5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 μm (mikrometer)”.

Baca juga : Waspada, Banyak Pupuk Palsu Beredar Di Pasar

Karena berukuran sangat ke­cil, partikel PM2.5 hanya bisa dilihat dengan mikroskop elek­tron. Partikel yang termasuk PM2.5 antara lain debu, jelaga, kotoran, asap dan tetesan cair.

Karena ukurannya yang kecil, PM2.5 dapat melayang di udara untuk waktu yang lama dan bisa diserap jauh ke dalam aliran darah saat terhirup.

Buruknya kualitas udara Ja­karta menjadi perhatian Dokter Spesialis Anak, Satrio Bhu­wono Prakoso. Melalui akun Tik­Tok, @dr_iogh dia mengimbau agar anak-anak tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tidak ter­lalu sering keluar rumah. Sebab, udara yang buruk akan mempengaruhi kesehatan anak-anak.

Baca juga : Bangsa Maju Andalkan Literasi, Bukan SDA

“Anak-anak jadi banyak yang sakit,” tulisnya dalam video yang diunggah di TikTok.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.