Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
20 Titik Di DKI Terapkan AI
Di Jalur Padat, Lampu Hijau Nyala Lebih Lama
Rabu, 5 Juli 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Pengamat tata kota Nirwono Yoga mendorong Pemerintah terus berupaya menekan penggunaan kendaraan pribadi. Sebab, penyebab utama kemacetan di Jakarta akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi.
“Kendaraan pribadi itu bukan hanya berasal dari warga Jakarta saja, tapi dari wilayah sekitar dan jumlahnya cukup banyak,” ungkapnya.
Baca juga : DAIKIN Kenalkan AC Dengan Konsumsi Listrik yang Hemat, Cepat Dingin dan Lebih Sehat
Akibat hal itu, lanjutnya, pencemaran udara di Jakarta makin parah. “Polusi udara itu sudah tidak bisa ditawar. Seharusnya menjadi acuan kenapa kita harus mengurai kemacetan,” ujarnya.
Tekor Rp 65 Triliun
Baca juga : Tahun Baru Imlek Ditetapkan Libur Nasional, Lasarus Kenang Jasa Megawati
Kasubdit Pendanaan dan Pengawasan Angkutan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Ghoefron Koerniawan mengatakan, kemacetan menyebabkan banyak kerugian. Bahan bakar yang terbuang sia-sia menghasilkan banyak emisi.
“Emisi itu kemudan menjadi polusi dan menyebabkan banyak warga Ibu Kota mudah sakit,” imbuhnya.
Baca juga : Ditangkap Di Jayapura, Lukas Enembe Dibawa Ke Jakarta
Kerugian lainnya, kemacetan mengakibatkan kendaraan menjadi lebih cepat rusak. Pemilik kendaraan harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk biaya perawatan. “Pengeluaran biaya-biaya itu jika diakumulatifkan, hasil hitungan sejumlah lembaga, kerugian di jabodetabek mencapai Rp 65 triliun per tahun akibat kemacetan,” ungkapnya.
Karena itu, dia meminta, Pemerintah fokus membangun transportasi umum untuk mengatasi kemacetan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya