Dark/Light Mode

Banyak Rumah Berubah Jadi Cafe Di Jalan Tulodong

Warga Kesal Pemukiman Jadi Semrawut Dan Macet

Jumat, 1 Desember 2023 07:30 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak rumah di Jalan Tulodong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berubah fungsi menjadi cafe dan restoran. Kondisi tersebut bikin jengkel warga setempat, karena tempat usaha itu tidak menyediakan tempat parkir yang memadai, sehingga pengunjung parkir kendaraan sembarangan.

Warga yang merasa terganggu dengan kondisi tersebut mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Salah satu warga Tulodong Bawah, Adrian Panggabean mengaku, halaman rumahnya sering digunakan sebagai tem­pat parkir oleh pengunjung cafe dan restoran. Karena, tempat parkir yang dimiliki cafe tidak memadai, hanya cukup untuk sepeda motor saja.

Baca juga : Tambah Armada Tanker, PIS Gandeng 2 Lembaga Keuangan Korea Selatan

“Dia (pemilik cafe dan restoran) melihat potensi bisnis dengan valet parkir sebesar Rp 25 ribu. Nah itu berusaha masuk ke halaman wilayah saya, tapi tidak saya kasih. Itu menimbul­kan kemacetan dan kerusuhan di jalan,” ungkap Adrian saat audiensi di Gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (27/11).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) turun tangan menindaklanjuti keluhan warga tersebut.

Dalam audiensi ini, selain warga, DPRD DKI menghadirkan pengusaha. Untuk mengatasi masalah ini, Pras sapaan akrab Prasetyo, meminta Pem­prov DKI Jakarta agar mengacu pada aturan yang berlaku da­lam pemberian izin lokasi dan perizinan usaha kuliner yang makin menjamur di sepanjang Jalan Tulodong.

Baca juga : Yenny Wahid Dan Ribuan Warga Sleman Hadiri Selawat Akbar Santrine Abah Ganjar

Dipaparkan Pras, situasi di kawasan itu sudah mengganggu warga sekitar lantaran me­nyebabkan kemacetan, kebi­singan dan limbah di saluran pembuangan.

Kemacetan, menurut Pras, sulit dihindari karena pengu­saha kuliner atau cafe di sekitar Jalan Tulodong tidak memiliki kapasitas parkir yang memadai. Akhirnya, banyak pengunjung parkir mobil di bahu jalan dan trotoar. Bahkan, tidak sedikit layanan valet parkir menempat­kan mobil pengunjung di area depan rumah warga.

“Nanti saya bicara dengan pak Pj Gubernur, ini harus ada langkah-langkah konkret. Kalau sudah masuk ke DPRD, harus ada jalan keluar,” tegas Pras.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.