Dark/Light Mode

Yuk, Putus Mata Rantai Penularan

Serem, Puluhan Ribu Warga DKI Kena TBC

Senin, 1 April 2024 06:50 WIB
Tangkapan layar Plt. Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam seminar daring Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia DKI Jakarta 2024, Kamis (28/3/2024). (Foto: ANTARA/Lia Wanadriani)
Tangkapan layar Plt. Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam seminar daring Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia DKI Jakarta 2024, Kamis (28/3/2024). (Foto: ANTARA/Lia Wanadriani)

 Sebelumnya 
Menular Dari Bersin

Pengurus Koalisi Organisasi Profesi Indonesia TB (KOPI TB) DKI Jakarta dr Dimas Dwi Sa­putro mengungkapkan, masalah Tuberkulosis masih menjadi perhatian seluruh dunia.

“Penyakit Tuberkulosis dise­babkan infeksi bakteri mycobac­terium Tuberkulosis yang dapat disebarkan melalui percikan dahak pasien saat batuk atau bersin tanpa menutup mulut,” ucapnya.

Baca juga : Erick: Demi Jaga Timnas Dan Klub

Menurutnya, Tuberkulosis dapat terjadi pada anak hingga orang dewasa. Faktor penye­babnya, pola hidup yang kurang sehat, lingkungan yang sempit atau kurang sirkulasi udara dan cahaya, kotor dan lain se­bagainya.

Selain itu, masih adanya ke­senjangan informasi tentang Tuberkulosis, pencatatan pelaporan yang tidak akurat hingga distribusi logistik obat tidak lancar dan tepat sasaran.

Dia bilang, TBC dapat disembuhkan secara total dengan berobat ke puskesmas atau rumah sakit dengan meminum obat secara rutin minimal selama enam bulan.

Baca juga : KPK Pastikan Jerat Pidana Sang Direktur

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Imran Pambudi mengatakan, penemuan kasus TBC pada 2023 meningkat hingga 77 persen, yaitu 820.789 kasus, dengan penemuan TBC pada anak 134.528 kasus.

“Penemuan kasus itu bagus karena kita dapat segera mengo­bati mereka dan bisa mencegah penularan ke orang lain,” kata dr. Imran dalam keterangannya dikutip Sabtu (30/3/2024).

Imran melanjutkan, penang­gulangan TBC tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2021 yang isinya mem­bahas pengaturan dan strategi penanggulangan TBC.

Baca juga : Merasa Manuver Politiknya Ditekan, Banteng Mulai Gelisah

“Presiden mengatakan penyakit TBC tidak hanya masalah kesehatan saja. Oleh karena itu, beberapa kementerian dan sektor juga harus mengambil tanggung jawab terkait hal ini,” kata Imran.

Ditegaskan Imran, berbagai upaya percepatan penanganan TBC telah dilakukan melalui berbagai pilar. Yakni pencegahan, promosi kesehatan, deteksi, pengobatan dan surveilans.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin, 1 April 2024 dengan judul Yuk, Putus Mata Rantai Penularan, Serem, Puluhan Ribu Warga DKI Kena TBC

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.