Dark/Light Mode

Soal Bansos

Anies Tak Mau One Man Show

Rabu, 13 Mei 2020 05:12 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Mohamad Qori/RM)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Mohamad Qori/RM)

 Sebelumnya 
Klaim Anies ini dibantah tiga menteri; Menkeu Sri Mulyani, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Mensos Juliari Batubara. Menkeu Sri menyebut Anies melempar tanggung jawab ke pemerintah pusat untuk memberikan bansos kepada warga yang seharusnya ditanggung Pemprov DKI.

Sri menyebut Pemprov DKI disebutnya tak punya anggaran. Sementara, Muhadjir dan Juliari menyebut Anies melanggar komitmen awal. Bansos yang diberikan Pemprov DKI, menurut keduanya, bukan untuk mengisi kekosongan. Sudah ada pembagian; bansos bagi 1,1 juta KK ditanggung Anies, sementara 1,3 juta ditanggung pemerintah pusat.

Baca juga : Bisnis Makanan di Masa PSBB

Keduanya mengkritik data yang kacau balau. Data yang diberikan Pemprov DKI banyak yang sama dengan Kemensos. akibatnya, banyak keluarga yang dapat bansos dobel, dari DKI dan Kemensos. Harusnya, ini tak terjadi. Imbasnya, Anies diserang banyak pihak.

Termasuk, di media sosial. Di hari ulang tahunnya, alih-alih ucapan selamat dan doa, timelinenya justru dibanjiri cuitan nyinyir dari para warganet. Kini, Anies pun berubah. “Ya mungkin karena terus menerus diserang, Anies jadi ngalah, nggak mau one man show lagi,” ujar guru Besar Politik Universitas Indonesia (UI) Prof. Budyatna.

Baca juga : Dapat Bansos Dari Mensos, Rakyat Senang

Koordinasi yang kacau balau, menurut Budyatna, jadi pangkal masalah bansos ini. Karena sifat one man show, Anies jadi dianggap bertentangan terus dengan pemerintah pusat. “Ya lebih baik begini, Anies nurut saja. Biar masyarakat juga tidak bingung dan akhirnya jadi terpecah belah karena masalah begini,” tandasnya.

Anggota Komisi Keuangan DPRD, DKI S Andyka membocorkan mengenai bansos tahap kedua ini. Menurut dia, ada tambahan dalam paket bansos yang diterima warga DKI. Dari sebelumnya Rp 149.500 menjadi Rp 255.000 ribu per paket. Isinya pun bertambah dua kali lipat. “Beras, sebelumnya 5 kilogram sekarang 10 kilogram. Sarden isinya empat dari semula dua, ada biskuit, kecap, dan lain lain,” ungkap Andyka, kemarin.

Baca juga : Soal Bansos, Anies Tak Ingin Menyerang Balik

Andyka mengungkapakan, dana bansos ini akan dimasukkan ke dalam anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) melalui program recofusing. Anggaran BTT disepakati Rp 47 tri li un. Sebanyak Rp 5 triliun di antaranya, untuk kegiatan penanganan Covid19. Termasuk basos. “Bansos sudah turun dua kali. Pertama itu Rp 187 miliar, kedua Rp 510 miliar,” bebernya.

Menurutnya, total akan ada enam tahapan penyaluran bansos yang dilakukan Pemprov DKI. DPRD akan mengawasi empat tahap penyaluran bansos yang belum direalisasikan. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.