Dark/Light Mode

Listrik Mati dan Susah Dapat Air Bersih

Corona dan Banjir Rob Bikin Kesulitan Warga Berlipat

Sabtu, 6 Juni 2020 06:51 WIB
Warga sibuk mendorong mobil yang mogok saat banjir rob melanda kawasan utara Jakarta, Jumat (5/6). Ibu-ibu pun tak ragu menyincingkan dasternya.
Warga sibuk mendorong mobil yang mogok saat banjir rob melanda kawasan utara Jakarta, Jumat (5/6). Ibu-ibu pun tak ragu menyincingkan dasternya.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagian warga Jakarta Utara merasa bagaikan jatuh tertimpa tangga. Saat mereka khawatir terpapar virus corona atau Covid-19, terjadi banjir rob pula. Ini membuat kesulitan berlipat-lipat.
    

Yang paling berat adalah, warga kesulitan mencari nafkah. Tranportasi pun terganggu. Listrik tak nyala pula. Air bersih pun sulit didapat. Bahkan ada warga terpaksa mengungsi ke rumah saudara yang tak terkena banjir.
     

Sejak Kamis (4/6) hingga kemarin, sejumlah wilayah di Jakarta Utara, mulai pelabuhan hingga permukiman warga kebanjiran  air pasang laut itu. Misalnya di Muara Angke, Penjaringan, banjir rob menerjang dengan ketinggian sekitar 70 sentimeter (cm).
      

Warga yang kebanyakan nelayan ini pun berkemas mengamankan barang-barang mereka. Di Muara Angke, banjir rob sudah masuk ke dalam rumah sejak Rabu (3/6). Warga pun mengungsi ke rumah yang tidak terkena banjir rob. Sebagian lainnya pindah lantai dua rumah mereka. 
    

"Setiap bulan, ada saja banjir parah begini. Semoga pemerintah memberikan bantuan kepada warga yang kena banjir rob. Udah ada corona, susah kerja, ditambah banjir begini," ujar Hartono salah satu warga.   
      

Banjir rob juga terjadi di pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Aktivitas jual beli di pasar ikan pun terganggu. Sebab, akses jalan menuju pasar dan pelabuhan terendam.
      

Baca juga : Orang Lapar Bisa Jadi Orang Marah

Jalan-jalan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, juga terendam. Tak terkecuali di Kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Penjaringan. Sejumlah pemotor nampak kesusahan melintasi banjir setinggi 30 cm. 
     

Di Muara Baru, banjir tak terlalu parah. Sebab, sudah tertutup tanggul laut dan tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang sudah jadi. Yang terendam hanya jalan-jalan di Pelabuhan Nizam Zachman.
      

Sementara di Pelabuhan Sunda Kelapa, yang letaknya di sebelah timur Nizam Zachman, kondisinya juga tak jauh berbeda. Perkampungan di sekitar Jalan Lodan Raya kebanjiran. 
     

"Keadaan banjir rob semalam sangat luar biasa. Sangat mendadak. Jam 8 malam saat asyik ngobrol. Tiba-tiba dari belakang rumah teriak banjir," cerita Intan, warga Jalan Lodan Raya.
     

Banjir masuk ke rumah. Tingginya hampir sedada orang dewasa. Motor dan perabotan rumah di lantai bawah tenggelam. Sementara mobil besar terus bolak-balik di jalan raya membuat air rob kembali deras menerjang rumah.
    

"Dari jam 8 malam sampai dini hari tak ada bantuan pemerintah datang. Sampai pagi, Jumat, listrik belum nyala. Padahal kami butuh air bersih," keluhnya.
      

Baca juga : Antisipasi Corona, Baznas Salurkan Bantuan Langsung Ke Rumah Warga

Warga lainnya, Kartini membenarkan banjir rob sudah terjadi sejak dua malam terakhir. "Sampai jam 1 malam (dini hari) nggak turun-turun airnya," ungkapnya.
      
Hal senada diungkapkan Andi (32). Air rob mulai menggenangi kediamannya dan beberapa tempat lainnya, serta juga jalan yang ada di Lodan Dalam.
      

"Sudah sampai jalanan juga sampai sepinggang ini airnya, di dalam rumah saya sampai sedada," ujar Andi.
     
Lurah Pluit, Rosiwan, membenarkan wilayahnya terendam akibat rob. Ketinggian air setinggi hampir satu meter. Air laut sudah tiba di daratan Jakarta Utara sejak Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB. 
    
"Permukiman Lodan Dalam, dan Ancol Barat, sudah terendam sejak pukuk 20:00 WIB malam tadi," ujar Rosiwan.
      
Air rob, lanjutnya,  naik perlahan-lahan ke permukiman warga. Hingga puncaknya hampir mencapai satu meter. "Awalnya hanya selutut, tengah malam sudah sepinggang," jelasnya 
     
Tak hanya di pesisir, banjir rob juga menerjang jalanan di Kawasan Ancol seperti Jalan RE Martadinata. Ketinggian air bahkan mencapai 60 cm. Selain itu, Jalan Inspeksi Kali Duri, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, juga tak luput dari banjir rob. 
   
Banjir terjadi karena air di Kali Ancol meluap. Di Jalan RE Martadinata, sejumlah roda empat Jalan Lodan Raya tak bisa lewat. Banyak yang putar arah menghindari banjir. Sepeda motor yang nekat, pada mogok.
     
Kapusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, M Insaf menyatakan, sebanyak 15 RW yang tersebar di wilayah Jakarta tergenang banjir rob.  Ke 15 RW yang tergenang banjir yakni Kelurahan Kapuk ada 4 RW, ketinggian air 5 sampai 15 cm. Kelurahan Pluit ada 2 RW, ketinggian air 5 sampai 25 cm. Kelurahan Kapuk Muara 1 RW, ketinggian air 25 cm. Kelurahan Marunda ada 3 RW dengan ketinggian air 40 cm. Kelurahan Pulau Pari ada  2 RW dengan ketinggian air 30 sampai 50 cm. Kelurahan Pulau Tidung ada 2 RW, ketinggian  air 30 sampai 50 cm, dan Kelurahan Pulau Untung Jawa 1 RW  dengan ketinggian air 20 sampai 30 cm.
                                      
Perbanyak RTH
      
Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, banjir  rob di Pantura Jakarta karena percepatan penurunan muka tanah. Ini diakibatkan lapisan tanah lunak. Ditambah beban infrastruktur, bangunan, dan kendaraan berat, serta penyedotan air tanah yang tak terkendali. Selain itu, kenaikan permukaan air laut 8-24 mm per tahun.
     

Menurut Nirwono, sejumlah hal yang harus dilakukan untuk meminimalisir rob yakni pembebasan lahan dari garis pantai selebar 300 sampai 500 meter dari bibir pantai untuk dikembalikan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). 
     

"Baik hutan mangrove, hutan pantai, taman pantai publik yang berfungsi sebagai  peredam abrasi pantai, meredam rob, meredam gelombang atau tsunami, sekaligus menambah RTH kota dan tanggul alami yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," saran Nirwono kepada Rakyat Merdeka.
     

Selain itu, lanjutnya, relokasi permukiman warga. Khususnya permukiman padat dan kumuh seperti kampung nelayan ke arah daratan. Atau dengan disediakan permukiman baru berupa kampung susun nelayan, rusunawa untuk masyarakat berpenghasilan rendah maupu flat untuk pekerja dan milenial dan apartemen keluarga menengah atas.
    

"Tanggul tak akan berkelanjutan dalam jangka panjang karena harus ditinggikan terus menerus untuk mengejar percepatan penurunan muka tanah dan kenaikan air laut," tandas Nirwono.
 
                              
Waspadai Gelombang Tinggi
        
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi dan banjir rob terutama di Perairan Utara Jawa. Penyebabnya, pasang air laut yang cukup tinggi akibat fase bulan purnama atau disebut juga full moon atau spring tide.
     

Baca juga : Senator Ini Minta Warga Patuhi PSBB

"Pada awal Juni ini potensi rob diperkirakan akan kembali terjadi khususnya untuk perairan utara Jawa," kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal, dalam keterangannya.
      

Selain faktor astronomis, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi akibat angin timur. Khusus di Laut Jawa, angin kencang dengan kecepatan25 knot atau 46 kilometer per jam bisa menciptakan gelombang 2,5 hingga empat meter. 
      

Secara klimatologis tinggi muka air laut pada Mei dan Juni di perairan Indonesia umumnya berada di atas tinggi muka laut rata-rata atau disebut juga dengan Mean Sea Level (MSL). Potensi gelombang tinggi di Laut Jawa dan banjir rob di pesisir utara Jawa diperkirakan akan berlangsung akhir pekan ini dan akan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin. 
       

"Masyarakat terutama yang berkerja dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan waspada dan melakukan upaya mitigasi terhadap potensi bencana banjir rob," paparnya. [FAQ]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.