Dark/Light Mode

Ganjil Genap Dilawan Petisi

Kamis, 6 Agustus 2020 14:13 WIB
Petisi menolak kebijakan Ganjil Genap di laman www.change.org.
Petisi menolak kebijakan Ganjil Genap di laman www.change.org.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan ganjil genap di tengah pandemi sejak awal ditolak sebagian warga. Pasalnya, warga Joabodetabek kini tengah beralih memakai kendaraan pribadi dari kendaraan umum. Banyak yang khawatir tertular di transportasi massal. Apalagi, angka kasus harian positif Covid-19 terus meningkat.

Selain ditolak warga, pengamat, epidemilog, dan anggota dewan, sebuah petisi penolakan terhadap pemberlakuan kebijakan ini juga beredar di laman change.org. Petisi berjudul 'Tolak Pemberlakuan Ganjil Genap Prematur' itu diinisiasi oleh warga bernama Freddy Sinurat. Petisi telah ditandatangani 6.400 lebih orang. Petisi ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, DPRD DKI Jakarta dan Satgas Covid-19 DKI Jakarta.

Baca juga : Jalanan Lengang, Banyak Pelanggar

Freddy heran, saat PSBB pertama kali diberlakukan dan belum banyak kasus Covid-19, kebijakan ganjil genap ditiadakan. Tetapi saat lagi banyak kasus Covid-19 di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta malah memberlakukan lagi ganjil genap dan mendorong warga berdesak-desakan naik angkutan umum.

Dia mengaku sebagai pengguna angkutan umum Transjakarta. Tapi sejak Pandemi, ia memutuskan memakai kendaraan pribadi ke kantor untuk mengurangi risiko penularan diri sendiri, keluarga di rumah dan rekan kerja di kantor.

Baca juga : Penumpang Bisa Numpuk

Diingatkannya, jika ganjil genap kembali diberlakukan, sama saja dengan memaksa warga kembali pakai angkutan umum. Padahal ada keterbatasan jumlah kendaraan angkutan umum dan kurangnya kedisiplinan penumpang, yang berisiko memperparah kasus Covid-19 di DKI dan daerah penyangga.

Lebih baik, saran Freddy, Pemprov DKI memaksimalkan pemberlakukan Working from Office (WFO) 50 persen di kantor-kantor di Jakarta dan memperluas inspeksi di perkantoran, serta melakukan pemeriksaan secara intensif.

Baca juga : Sarah Keihl Senang, Dimaafkan Ayah

"Selama pandemi lebih baik jalanan padat oleh kendaraan pribadi daripada angkutan umum yang dipadati oleh penumpang. Akhirnya rumah sakit padat pasien Covid-19. Hentikan ganjil genap sampai angka kasus Covid-19 di Jakarta menurun. Jangan memaksakan," sarannya dalam petisi yang dibuat. (FAQ)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.