Dark/Light Mode

Mau Awasi Protokol Kesehatan Lewat Aplikasi

Warga Ragukan Jakarta Mampu Jadi Percontohan

Rabu, 7 Oktober 2020 06:24 WIB
Ilustrasi petugas gabungan menggelar operasi yustisi protokol Covid-19 di kawasan Blok M, Jakarta, Selasa (15/9). Operasi tersebut digelar diberbagai titik di Ibu Kota menyasar warga pengendara yang tidak menggunakan masker. (Foto : Rakyat Merdeka/M Qori Haliana)
Ilustrasi petugas gabungan menggelar operasi yustisi protokol Covid-19 di kawasan Blok M, Jakarta, Selasa (15/9). Operasi tersebut digelar diberbagai titik di Ibu Kota menyasar warga pengendara yang tidak menggunakan masker. (Foto : Rakyat Merdeka/M Qori Haliana)

 Sebelumnya 
Mobilitas Warga Menurun

Mobilitas warga Jakarta selama pengetatan PSBB mengalamai penurunan. Begitu pun volume lalu lintas kendaraan dan angkutan umum turun signifikan.

Baca juga : Patuhi Protokol Kesehatan, Masyarakat Jangan Bandel

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, berdasarkan data google, mobilitas masyarakat sejak pengetatan PSBB mengalami penurunan di tempat kerja sekitar 5,14 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB transisi. Namun, kata Syafrin, di area permukiman, mobilitas masyarakat meningkat 4,71 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB transisi.

Syafrin menambahkan, sejak 14 September hingga 4 Oktober lalu, volume lalu lintas kendaraan bermotor rata-rata per hari mengalami penurunan sebesar 10,17 persen dibandingkan saat PSBB transisi.

Baca juga : Jangan Cuma Jaga Protokol Kesehatan, Olahraga Juga Harus

Sedangkan volume lalu lintas sepeda rata-rata volume per hari mengalami penurunan sebesar 45,70 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB transisi. Begitu juga, angkutan umum perkotaan.

Menurut Syafrin, rata-rata jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan adalah 613.669 per hari. ‘’Ini mengalami penurunan sebesar 19,22 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB transisi yang mencapai 759.726 penumpang per hari,’’ jelasnya.

Baca juga : Keren, Pesawat Garuda Pake Masker, Masa Kamu Nggak...

Begitu pun dengan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) juga mengalami penurunan. Rata-rata jumlah penumpang harian angkutan AKAP adalah 4.318 per hari.

‘’Berarti mengalami penurunan sebesar 29,41 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB transisi sebanyak 6.117 penumpang per hari,’’ ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.