Dark/Light Mode

Jatuhnya Ethiopian Air Dinilai Mirip Lion Air

Ombudsman: Kemenhub Jangan Ragu Larang Penerbangan Boeing 737 Max 8

Senin, 11 Maret 2019 06:48 WIB
Ilustrasi Lion Air dengan jenis pesawat Boeing 737 Max 8. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Lion Air dengan jenis pesawat Boeing 737 Max 8. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Boeing sudah mengirimkan tim ke lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302, untuk melakukan investigasi lebih lanjut. “Tim teknis Boeing akan melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan, untuk memberikan bantuan teknis di bawah arahan Biro Investigasi Kecelakaan Ethiopia dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS,” tulis Boeing dalam sebuah keterangan tertulis di situsnya, maupun melalui akun Twitter @BoeingAirplanes, Minggu (10/3).

Boeing menyampaikan rasa duka cita dan simpati tulus kepada keluarga para penumpang dan kapal, yang menjadi korban musibah tersebut. “Kami siap mendukung tim Ethiopian Airlines,” tulisnya lagi.

Baca juga : Inilah Nama Korban Kereta Anjlok Yang Dirawat Di RS

Pesawat itu disebut sempat mengalami unstable vertical speed atau kecepatan vertikal yang tak stabil. Namun, belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan itu. Kecepatan vertikal yang tak stabil itu tercatat oleh situs Flightradar24.

Situs pemantau perjalanan pesawat ini juga mengatakan, pesawat tersebut pertama kali terbang pada Oktober 2018. “Data dari jaringan Flightradar24 ADS-B menunjukkan, kecepatan vertikal tidak stabil setelah lepas landas,” beber organisasi pelacakan penerbangan yang berbasis di Swedia itu.

Baca juga : Gempa 5,2 M Guncang Malang, Tak Berpotensi Tsunami

Seluruh korban dalam pesawat nahas Ethiopian Airlines dipastikan meninggal dunia. Bos Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam mengatakan, korban jiwa dalam pesawat nahas itu berasal dari 30 negara yang berbeda-beda.

Antara lain, 32 warga Kenya, 18 warga Kanada, 9 warga Ethiopia, 8 warga Amerika Serikat dan 1 warga negara Indonesia.

Baca juga : Ada Anjlokan, Perjalanan KRL Lintas Bogor-Jakarta Kota/Jatinegara PP Terganggu

Selain 1 penumpang dari Indonesia, terdapat pula 1 penumpang dari masing-masing negara; Belgia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda dan Yaman. [OKT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.