Dark/Light Mode

Merangsek Ke Kebon Jeruk Dan Grogol

Pak Anies, Banjir Rob Bisa Tenggelamkan Jakarta Nih

Minggu, 29 November 2020 05:15 WIB
Ilustrasi banjir rob yang terjadi di Jakarta Utara pada Mei 2020 lalu. (Foto : Antara)
Ilustrasi banjir rob yang terjadi di Jakarta Utara pada Mei 2020 lalu. (Foto : Antara)

 Sebelumnya 
Benahi Saluran Air

 Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menilai, merangseknya banjir rob hingga ke Kebon Jeruk dan Grogol Petamburan karena aliran air Kali Mookervat dan Kali Grogol tertahan mengalir ke laut. Akhirnya naik, melimpas ke luar kali. “Apalagi ada beberapa tanggul atau turap yang bolong. Akhir- nya, air mengalir ke jalan dan permukiman,” jelas Nirwono kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia menyarankan, untuk jangka pendek dan taktis, perlu ada penambahan pompa mobile di sekitar kali. Tujuannya mempercepat mengalirkan air dari Kali Mookervat dan Kali Grogol ke laut.

Dikatakannya, kawasan yang tergenang di Kebon Jeruk dan Grogol menunjukkan saluran air tak berfungsi optimal. Artinya, lanjut Nirwono, perlu direhabilitasi, perbesar diameter saluran air dan dihubungkan ke waduk atau danau terdekat.

Baca juga : Libur Panjang, 336 Kendaraaan Meninggalkan Jakarta

“Yang perlu diingat bahwa ini baru dampak dari banjir rob, belum banjir kiriman, atau luapan air kali karena ada hujan lebat di puncak Bogor,’’ paparnya.

Jika terjadi banjir lokal karena hujan deras, Nirwono memastikan, kedua kawasan tersebut akan terdampak banjir parah. Untuk jangka panjang, dia menyarankan, meminimalisir banjir rob.

Di antaranya pembebasan lahan dari garis pantai selebar 300 sampai 500 meter dari bibir pantai untuk dikembalikan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Caranya membikin hutan mangrove, hutan pantai, taman pantai publik.

“Ini berfungsi sebagai peredam abrasi pantai, meredam rob, meredam gelombang atau tsunami, sekaligus menambah RTH kota dan tanggul alami yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” saran Nirwono.

Baca juga : Mantan Ketua MPR: UU Ciptaker Bisa Tenggelamkan Mafia Perizinan

Selain itu, lanjutnya, relokasi permukiman warga, khususnya permukiman padat dan kumuh seperti kampung nelayan ke arah daratan. Atau disediakan permukiman berupa kampung susun nelayan, rumah susun sewa untuk Masyarakat Berpenghasilan Ren- dah (BPR) maupun bikin flat untuk pekerja dan milenial, serta apartemen keluarga menengah atas.

Diingatkannya, program tanggul laut tak akan berkelanjutan dalam jangka panjang karena harus ditinggikan terus menerus untuk mengejar percepatan penurunan muka tanah dan kenaikan air laut.

Bangun Kolam Ulakan

 Untuk mengatasi banjir di wilayahnya, Wali Kota Jakbar, Uus Kuswanto mengaku telah memiliki program untuk mengatasinya. Yakni, membangun kolam ulakan di kawasan Kedoya Utara. Limpahan air dari kali diharapkan dapat ditampung di kolam olakan tersebut.

Baca juga : Muhadjir Ingatkan, Jangan Sampai Kita Hilang Kendali

“Air enggak tergenang di jalan, tapi masuk ke ulakan. Nanti dari ulakan dipompa untuk menuju ke saluran, lanjut ke saluran yang besar,” jelas Uus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.