Dark/Light Mode

Pengawasan Prokes Kendor, Kerumunan Dibiarkan

DKI Panen Virus Corona

Selasa, 1 Desember 2020 06:17 WIB
Ilustrasi petugas melakukan test swab kepada warga. (Foto: Randi Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)
Ilustrasi petugas melakukan test swab kepada warga. (Foto: Randi Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Tingkatkan Prokes 

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta warga Jakarta meningkatkan disiplin prokes dengan menerapkan 3M yaitu Menggunakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

“Jakarta belum terbebas dari pandemi Covid-19. Jangan ragu dan takut untuk saling mengingatkan Protokol 3M,” kata Riza dalam siaran pers Pemprov DKI, Minggu (29/11).

Dia juga meminta warga agar meningkatkan iman, imun, dan aman, hingga di dalam lingkup keluarga. Dalam rilisnya, Riza menjelaskan, seluruh staf dan seluruh anggota keluarga sudah menjalani tes usap setelah dia dinyatakan positif Corona sesuai hasil pemeriksaan swab test pada Jumat (27/11).

Meski dinyatakan positif, Riza mengaku kondisinya saat ini dalam keadaan baik. Ia sedang menjalani isolasi mandiri. “Namun kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali,” kata Riza.

Berdasarkan hasil dari contact tracing Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Riza terkonfirmasi positif Corona karena tertular dari staf pribadinya yang sebelumnya tertular dari lingkungan keluarga staf tersebut.

Dengan kejadian yang dialaminya, hendak menjadi perhatian seluruh masyarakat agar lebih menjaga kedisiplinan prokes hingga di dalam keluarga.

Baca juga : Warga Kecewa Keputusan Diambil Tak Diikuti Solusi

Belum Puncak

 Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengungkapkan, lonjakan kasus positif Covid-19 saat ini imbas libur panjang pada akhir Oktober lalu. “Kita sedang ‘panen’ kasus,” kata Pandu Riono, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Meski kasus harian terus melonjak, lanjutnya, puncak pandemi Covid-19 di Tanah Air masih belum terlihat. Kurva pandemi dapat terus meningkat jika tidak ada perubahan strategi, tidak ada plan of action, dan jika libur akhir tahun tetap 11 hari. Sebab, pergerakan orang keluar masuk ibukota membuat virus gampang menyebar.

“Libur panjang itu sebaiknya tidak ada (ditunda). Sudah jelas, data menyebut pandemi semakin tidak terkendali karena berbagai libur panjang sebelumnya,” tandas Pandu.

Pakar Epidemiologi lainnya, Dicky Budiman mengaku tak kaget kasus positif Covid-19 memembus rekor baru. Ini menunjukkan kurva Covid-19 di Indonesia belum terkendali. Upaya-upaya melandaikan kurva belum berhasil. Artinya masyarakat yang positif Covid-19 masih banyak yang belum terdeteksi.

“Positivity rate di Indonesia yang selalu di atas 10 persen. Sekarang 20 persen. Artinya kecepatan kita melakukan test- ing dan tracing ini masih jauh tertinggal dibanding kecepatan penyebaran virusnya,” terang staf pengajar Griffith University Australia itu.

Malah, lanjut Dicky, jika melihat permodelan estimasi epidemiologi, mestinya kasus terendah di Indonesia mencapai 10 ribu per hari. Ini tak tercapai karena kemampuan testing di Indonesia masih kurang dari setengahnya. “Tambah 10 ribu kasus saja belum menggambarkan kasus sebenarnya,” jelasnya.

Baca juga : DKI Masih Diintai Corona Lewat Klaster Keluarga

Dicky memprediksi, gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dan libur akhir tahun ini akan menyebabkan kurva Covid-19 meningkat tinggi, mencetak rekor baru, dan ber- langsung lama. Kondisi ini jelas akan memperberat layanan kesehatan dan angka kematian bertambah. “Kalaupun Pilkada dan libur panjang tidak bisa lagi ditunda. Setidaknya tingkatkan testing menjadi 100 ribu per hari,” saran Dicky.

Tiket KA Dibuka

PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah membuka pemesanan tiket kereta jarak jauh untuk akhir tahun. Pemesanan diprediksi melonjak karena bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Kepala Hubungan MasyaKarat (Kahumas) PT KAI Da- erah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Eva Chairunisa menyebutkan, masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dengan kereta api dapat memesan tiket melalui berbagai kanal penjualan resmi secara online.

Saat ini, lanjutnya, baru 43 keberangkatan kereta api di sejumlah stasiun Jakarta yang sudah dibuka. Pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat saat perjalanan libur Natal dan Tahun Baru. Masyarakat tidak perlu ragu.

“KAI tetap mengoperasikan kereta dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan disiplin setiap waktu sejak di stasiun dan di atas KA serta selama dalam perjalanan,” ujar Eva dalam keterangannya, kemarin.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani meminta pemerintah segera mengumumkan libur cuti bersama saat Natal dan Tahun Baru. Sebab, pengumuman itu penting untuk pengusaha hotel dan restoran.

Baca juga : Media Kudu Gencar Kampanye Protokol Kesehatan & Tangkal Hoaks Corona

“Supaya orang bisa merencanakan perjalanan. Jika dipangkas, memang akan berdampak terhadap okupansi hotel. Wisatawan dari kalangan pegawai pemerintahan akan berkurang,” ujarnya.

Walau nanti dipangkas, Hariyadi memprediksi, tingkat penjualan tiket pesawat ke destinasi utama, seperti Bali tetap melonjak. Garuda Indonesia, lanjutnya, telah melaporkan seat mereka ke Bali terjual 75 ribu dan Air Asia 20 ribu seat.

Dia memprediksi, tingkat keterisian kamar bisa mencapai 40- 50 persen di Bali bagian Selatan. Keterisian kamar di kota-kota destinasi wisata di Pulau Jawa sepertinya lebih tinggi.

Di Bandung, okupansi kamar selama libur akhir tahun diprediksi capai 80 persen. Di Yogyakarta, Malang, bisa mencapai 70 persen. Tapi di Jakarta pasti sepi, mungkin 20-30 persen. Orang lebih memilih ke luar kota. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :