Dark/Light Mode

Hari Ini Kantong Parkir MRT Mulai Bayar

Park And Ride Fatmawati Bakal Tambah Sepi?

Senin, 1 April 2019 09:36 WIB
Park and Ride stasiun MRT di Fatmawati masih sepi. (Foto : istimewa)
Park and Ride stasiun MRT di Fatmawati masih sepi. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama 20 hari Moda Raya Terpadu (MRT) dijajal secara gratis. 13 hari di antaranya saat uji publik, 12-24 Maret. Kemudian tujuh hari, 25-31 Maret 2019, setelah Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian angkutan massal kebanggaan warga Jakarta itu, Minggu (24/3).

Hari ini, warga yang ingin naik MRT harus merogoh kocek antara tarif terendah Rp 3.000 sampai tarif tertinggi Rp 14.000. Yakni dari Staisun Hotel Indonesia (HI) ke Stasiun Lebak Bulus dan sebaliknya. Pokoknya, tergantung jauh dekatnya. Yang jelas Rp 1.000 per kilometer.

Yang menjadi pertanyaan, sete­lah MRT beroperasi dengan warga membayar, apakah park and ride di Stasiun Fatmawati bakal ber­ tambah sepi. Selama seminggu beroperasi, park and ride di sekitar Stasiun Fatmawati belum banyak peng­guna MRT yang memarkirkan kendaraannya di sana.

Park and ride itu letaknya di samping Universitas Prasetia Mulya. Padahal, sebelum 1 April 2019, park and ride ini masih gratis. Ini artinya, mulai hari ini sudah berbayar. Beberapa hari ini, hanya kurang dari sepuluh kendaraan roda dua yang parkir di lahan seluas 1,8 hektare ini.

Baca juga : Seharusnya Park And Ride Ada Di Seluruh Stasiun MRT

Sementara kendaraan roda empat lebih sering terlihat tidak ada yang parkir di sana. Semenjak park and ride dibu­ka untuk umum, 24 Maret lalu, masih sedikit kendaraan yang diparkir di sana. “Sehari-harinya kendaraan sepeda motor cuma empat sampai lima saja. Mobil kadang-kadang satu, itu seharian sampai sore. Ini kan buka dari pukul 05 pagi sampai pukul 18.00. Tapi masih sepi-sepi saja,” ujar penjaga parkir dari Jakpro, Ibrahim Usman.

Dia menilai, banyak yang leb­ih memilih memarkirkan kendaraanya di Kolong Tol Lingkar Luar Jakarta yang tempatnya persis di depan Stasiun MRT. “Rata-rata parkir di kolong tol, mungkin belum pada tahu kalau di sini juga park and ride dan masih gratis sampai ada penetapan harga parkir nanti,” ungkapnya.

Kondisinya berbeda jauh den­gan park and ride di Stasiun MRT Lebak Bulus di bekas lahan Polri yang telah beroperasi sejak Ming­gu (24/3) sudah cukup ramai. Park and ride yang buka dari pukul 05.30 sampai 22.00 WIB dijaga belasan petugas. Mereka tersebar di setiap pintu masuk dan keluar. Ada satu pintu untuk mobil serta dua pintu untuk sepeda motor sebagai akses keluar masuk ken­daraan.

Sudah ada ratusan motor setiap hari yang parkir di lahan seluas 8.000 meter persegi ini. Pu­luhan mobil juga berderet di lahan yang posisinya di bawah persis jalan layang terusan MRT ini. Memang sih, lahannya masih tanah, belum diaspal. Katanya mulai April, akan diaspal. Park and ride ini juga dilengkapi jalan setapak untuk pejalan kaki. Le­barnya satu meteran.

Baca juga : Mulai Hari Ini, Naik MRT Bayar

“Ya sudah lumayan ada lahan parkir. Walaupun jalan ke Stasiun­ nya hampir sepuluh menitan, tapi sudah memadai. Tinggal di per­ baiki lagi fasilitasnya,” ujar Fadel, warga Pamulang yang bekerja di sekitar Senayan, Jakarta Pusat.

Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin menyebut, ada tiga kantong parkir atau park and ride disediakan bagi pengguna MRT. Tiga kan­tong parkir ini bisa digunakan masyarakat untuk menitipkan kendaraan jika hendak menggunakan MRT.

“Baru tiga yang beroperasi ada satu di Lebak Bulus dan dua di Fat­ mawati. Untuk tarifnya flat ya Rp 5.000 per hari untuk mobil dan Rp 2.000 per hari untuk kendaraan roda dua,’’ terang Kamaluddin di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Yang mengelola, lanjutnya, Di­ shub DKI Jakarta, UP Perparkiran. Operasional dari jam 5.30 WIB sampai 22.30 WIB. Ini sesuai den­gan kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta. Pihaknya memprioritaskan per­baikan kantong parkir, sehingga warga merasa nyaman untuk menitipkan kendaraannya. Saat ini, kantong parkir di Lebak Bulus seluas 4.000 meter persegi, bisa menampung kendaraan 500 unit.

Baca juga : Tangsel Top Juara Lagi

Sementara untuk yang Fatma­wati lebih kecil lahannya 2.500 meter persegi dan kantong parkir lainnya luasnya 3.000. Memang diakui Kamaluddin, selain kantong parkir di Lebak Bulus, ada juga lahan parkir mi­lik swasta. Tapi dia optimistis masyarakat lebih memilih parkir di lahan milik pemerintah ketim­ bang ke pusat perbelanjaan. “Sekarang fokus kami pada sisi operasional agar berjalan dengan aman dan lancar. Untuk fasilitas pendukungnya akan terus dikem­ bangkan supaya lebih layak," ujarnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :