Dark/Light Mode

Duh, Setiap Hari Terjadi 3 Kali Kebakaran Di Jakarta

Pemprov DKI Cepat Tata Kampung Dong

Senin, 29 Maret 2021 06:00 WIB
Tim Puslabfor melakukan olah TKP pasca kebakaran yang melanda rumah kontrakan di Pisangan Baru, Matraman, Jakarta, Kamis (25/3/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Tim Puslabfor melakukan olah TKP pasca kebakaran yang melanda rumah kontrakan di Pisangan Baru, Matraman, Jakarta, Kamis (25/3/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)

 Sebelumnya 
“Semua kampung padat harus sudah diremajakan atau ditata ulang. Dibangun kampung susun. Nanti sisa lahannya dioptimalkan menjadi ruang terbuka hijau, tempat evakuasi dan infrastruktur penanggulangan bencana kebakaran, dan bencana lain seperti gempa,” katanya.

Selanjutnya, Pemprov DKI harus segera menyusun rencana induk sistem proteksi kebakaran. Yakni, dengan memetakan kawasan pemukiman padat yang rawan, dan menyediakan jumlah kebutuhan alat pencegah kebakaran di tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan.

Sistem pencegahan kebakaran lintas sektoral harus terkoordinasi. Selain itu, ia menyarankan, pemerintah memeriksa regulasi dan legalisasi kawasan pemukiman. Pemprov DKI juga harus memastikan lahan sesuai peruntukan hunian.

Baca juga : Pemprov Tolak Buka 26 Tempat Karaoke

Di sisi lain, lanjut Nirwono, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Satpol PP, dan seluruh jajaran, harus terus menyosialisasikan dan pengecekan penggunaan listrik yang aman dengan memastikan kabel ber-SNI (Standar Nasional Indonesia), tidak tumpang tindih, dan tidak melebihi beban.

Selanjutnya, adalah edukasi penggunaan kompor gas yang aman, puntung rokok, pelatihan operasi dan perawatan alat pe­madam kebakaran ringan, serta simulasi berkala dengan melibatkan warga atau sukarelawan pemadam kebakaran.

“Juga revitalisasi armada pemadam kebakaran, petugas, peralatan, pelengkapan pendukung seperti pompa hidran dan pasokan air yang memadai, penyediaan pos pemadam di setiap kelurahan. Kalau semua itu dilaksanakan, kebakaran bisa diminimalisir,” yakinnya.

Baca juga : Pemprov Gaet Swasta Gelar Pelatihan Kerja

Turun 31 Persen

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim, angka kasus kebakaran di Ibu Kota menurun 31 persen. “Alhamdulillah data tahun lalu (2020), kebakaran menurun 31 persen. Semoga tahun ini turun lagi,” kata Riza kepada wartawan di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Namun Riza mengakui, ada 198 RW di Jakarta yang berstatus rawan kebakaran. Politisi Partai Gerindra ini berjanji, Pemprov DKI akan membenahi pemukiman warga agar terhindar dari bahaya kebakaran.

Baca juga : Bamsoet Minta HMI Jadi Teladan Dalam Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

“Paling penting adalah selain kami terus melakukan penataan kampung dan kota agar lebih bersih, rapi, tertata dan lebih lestari dan sebagainya,” janjinya.

Ditegaskannya, Pemprov DKI sudah gencar sosialisasi pencegahan kebakaran ke seluruh warga. Salah satunya dengan memasang stiker di rumah-rumah padat penduduk yang rawan kebakaran. Riza pun meminta kepada warga yang tinggal di kampung rawan kebakaran dapat memperhatikan benda-benda yang kerap menjadi penyebab kebakaran dan benda-benda yang mudah terbakar.

“Agar diperhatikan yang pertama tadi kompor, puntung rokok, kabel-kabel harus SNI, kemudian listrik, semua diperhatikan. Jangan ada steker, stop kontak yang ditumpuk begitu,” ujar Riza. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.