Dark/Light Mode

Tingkat Hunian Cuma 10 Persen

Akibat PPKM, Hotel Tumbang Bertambah

Jumat, 6 Agustus 2021 07:10 WIB
Ilustrasi, Bisnis perhotelan di Ibu Kota jeblok sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi, Bisnis perhotelan di Ibu Kota jeblok sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Hotel midscale se-Jakarta sebelum PPKM masih bertahan pada 49 persen, tapi saat PPKM itu jadi 30 persen,” ujar Wita.

Wita mengatakan, okupansi perhotelan di Jakarta selama ini terbantu dengan pemanfaatan properti untuk tempat tenaga kesehatan dan isolasi OTG (orang tanpa gejala) Covid-19. Selain itu, untuk program repatriasi bagi warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari luar negeri.

Meski hotel-hotel upscale masih bisa bertahan, lanjutnya, ada juga hotel dalam kategori tersebut yang memutuskan menghentikan operasionalnya.

Baca juga : Dapat Bantuan Traktor, Pendapatan Petani Bertambah

“Awal pandemi itu situasi terburuk. Kami coba rebounce (bangkit kembali), tapi asumsi kami salah, saat varian Delta masuk Jakarta sehingga terjadi decline (penurunan) lagi,” ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya memahami kesulitan bisnis perhotelan.

“Kami memahami titik impas hotel rata-rata 40-50 persen. Kalau ini sampai 10-15 persen, artinya tekornya itu sudah ampun-ampunan,” ujar Gumilar di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Tingkatkan Daya Saing, Kementan Siap Kembangkan Kampung Lengkeng

Ditegaskannya, pihaknya selalu berupaya mendorong peningkatan hunian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta secara tahunan, tingkat penghunian kamar (TPK) di Ibu Kota rata-rata mencapai 51,9 persen pada Juni 2021. Dibandingkan pada Juni 2020, TPK hotel di Jakarta saat itu mencapai rata-rata 26,5 persen. Jika dibandingkan bulanan, TPK hotel di Jakarta mencapai rata-rata 45,2 persen pada Mei 2021.

“Kami tidak ingin kondisi ini semakin memburuk. Kami akan coba membahas ini dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kami juga akan memberi bantuan stimulus untuk memperkuat sektor pariwisata ke depan,” terang Gumilar. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.