Dark/Light Mode

3 Juta Orang Di Ibu Kota Menolak Vaksin Covid-19

Anies Rayu Warga DKI Ikut Taklukkan Pandemi

Minggu, 15 Agustus 2021 06:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
Survei ini digelar mencakup semua provinsi di Indonesia. Survei dilakukan pada 28 Februari 2021-8 Maret 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Survei ini melibatkan 1220 responden yang dipilih secara acak, dengan margin of error 3,07 persen.

Menurut Deni, tingginya tingkat penolakan terhadap vaksin di DKI Jakarta tampaknya sejalan dengan persepsi tentang keamanan vaksin. Di Jakarta, sebagaimana juga terjadi di Sumatera, persentase warga yang tidak percaya bahwa vaksin dari Pemerintah aman, mencapai 31 persen. Di sisi lain, hanya 19 persen warga Jawa Tengah yang tidak percaya vaksin dari Pemerintah aman.

Survei nasional SMRC juga mengungkapkan sejumlah temuan terkait aspek demografi warga. Secara nasional, persentase warga warga laki-laki yang menyatakan tidak bersedia divaksin (33 persen), lebih tinggi dari perempuan (26 persen).

Baca juga : Vaksin Covid-19 Ampuh!

Persentase warga berusia di bawah 25 tahun yang menyatakan tidak bersedia divaksin (37 persen), lebih tinggi dari kelompok usia 26-40 tahun (28 persen), 41-55 tahun (23 persen), dan lebih dari 55 tahun (33 persen).

Persentase warga yang berpendidikan maksimal SD yang menyatakan tidak bersedia divaksin (34 persen), lebih tinggi dibandingkan kelompok berpendidikan tertinggi SMP (26 persen), SMA (29 persen), dan lebih dari SMA (26 persen).

Bila dilihat etnisitas, persentase terbesar etnik warga yang tidak mau divaksin adalah Madura (58 persen) dan Minang (43 persen). Sedangkan yang paling tinggi persentase bersedia divaksin adalah Batak (57 persen) dan Jawa (56 persen).

Baca juga : DAMRI Berlakukan Syarat Vaksin Dan Tes Covid-19 Bagi Calon Penumpang

Bila dilihat dari sisi agama, persentase warga muslim yang tidak bersedia divaksin (31 persen), lebih tinggi dari non-muslim (19 persen).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai, ada dua kemungkinan warga menolak divaksinasi. Yakni, mungkin masyarakat Jakarta masih ingin mengetahui dahulu terkait perkembangan vaksin. Kedua, menunggu proses tahapan vaksin.

Riza optimistis seluruh warga Jakarta bakal bersedia mengikuti program vaksinasi. Apalagi, Pemprov DKI terus meningkatkan fasilitas maupun pelayanan vaksinasi Covid-19. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.