Dark/Light Mode

3 Juta Orang Di Ibu Kota Menolak Vaksin Covid-19

Anies Rayu Warga DKI Ikut Taklukkan Pandemi

Minggu, 15 Agustus 2021 06:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
“Bukan berarti kalau 100 persen sudah divaksin, automatically tercapai herd immunity. Ini bukan variabel tunggal,” jelasnya.

Variabel yang kedua adalah angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19. Yakni, tingkat potensi penularan virus. Rt harus di bawah 1. Bahkan, harus sekecil mungkin. Angka Rt dipengaruhi oleh tracing, testing, dan treatment atau 3T .

Lalu variabel ketiga, adanya vaksin yang memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah penularan.

Baca juga : Vaksin Covid-19 Ampuh!

“Dan hal itu belum ada di dunia,” sebut Dicky.

Dia menilai, Jakarta masih dalam perjalanan panjang untuk mencapai herd immunity. Apalagi, ada potensi munculnya varian baru yang dapat menurunkan efikasi vaksin yang tersedia.

“Kalau 96 persen itu mencapai threshold herd immunity. Tapi harus dua kali suntik, bukan satu kali suntik,” imbuhnya.

Baca juga : DAMRI Berlakukan Syarat Vaksin Dan Tes Covid-19 Bagi Calon Penumpang

Tolak Vaksin

Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret lalu, mengungkapkan persentase tertinggi warga yang menolak untuk divaksin Covid-19 ditemukan di DKI Jakarta (33 persen), Jawa Timur (32 persen), dan Banten (31 persen). Sementara persentase terendah penolakan vaksin ditemukan di Jawa Tengah (20 persen).

“Ini temuan yang mengkhawatirkan, mengingat DKI adalah daerah yang yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi di Indonesia,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani di Jakarta, akhir Maret lalu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.