Dark/Light Mode

Simpang Siur Formula E, Ini Katanya Dan Faktanya Versi Pemprov DKI

Rabu, 29 September 2021 22:44 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan CEO Formula E Alejandro Agag di New York (Foto: Instagram @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan CEO Formula E Alejandro Agag di New York (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
Tak Berdampak Pada Pemulihan Ekonomi?

Katanya Formula E tidak membantu memulihkan ekonomi pasca Covid-19.

Faktanya, Formula E memberikan dampak finansial, dampak ekonomi, dan dampak reputasional. Dampak ekonomi adalah multiplier efek yang ditimbulkan oleh gelaran Formula E. Dampak reputasional memberi pesan bahwa Indonesia back to business. Dampak finansial merupakan keuntungan yang didapatkan oleh Jakpro.

Baca juga : Kembangkan Bisnis Perhotelan, Global Inti Kapital Dan Parkside Hotel Teken Kerja Sama

Katanya Formula E tidak berdampak pada UMKM bahkan 70 persen UMKM di Montreal merugi, di Bern penyelenggara merugi.

Faktanya, berbeda dengan negara lain, Formula E di Jakarta bukanlah event satu hari saja, tetapi merupakan rangkaian acara selama beberapa bulan menjelang dan setelah event sehingga impact yang dihasilkan akan sangat berbeda.

Berbagai program yang melibatkan UMKM akan dilaksanakan oleh Dinas UMKM dan Jakarta Experience Board (BUMD), bekerja sama dengan swasta dan masyarakat luas. Aktivitas seperti festival, bazaar, pameran, konser, promo, bersama, konvensi/seminar, diyakini mampu mendongkrak ekonomi UMKM.

Baca juga : Samsung Galaxy M22, Miliki Baterai dan Memori Besar

Katanya Formula E makin tidak popular karena tiga pabrikan besar meninggalkan Formula E.

Faktanya, pengunduran diri pabrikan adalah hal yang biasa dalam event balap internasional misalnya MotoGP, Formula 1, dan World Rally Championship (WRC), ini lebih dikarenakan strategi jangka panjang mereka, bukan karena kinerja event balap.

Menurut majalah Forbes (Mei 2021) popularitas Formula E yang merupakan gelaran balapan terbesar ke-3 di dunia ini terus meningkat. Ia disiarkan oleh 40 media internasional dan disaksikan di 150 negara di 6 benua.

Baca juga : PDIP DKI: Silakan Anies Gelar Formula E, Asal Jangan Pakai APBD

Season 6 (2019) disaksikan oleh 400 juta pemirsa secara live. Mengingat penikmat Formula E kebanyakan adalah para millennials, diperkirakan popularitas Formula E di masa mendatang akan lebih tinggi, apalagi ini sejalan dengan trend otomotif global menuju kendaraan listrik.

Saat ini Formula E diikuti oleh 12 tim dan 7 pabrikan mobil termasuk di antaranya Jaguar, Porsche, Nissan, Penske, Nio, DS Tech, dan Mahindra. Jumlah pabrikan dan tim yang terlibat lebih banyak dari balapan lain, misalnya MotoGP diikuti oleh 12 tim dan 6 pabrikan (Aprilia, Ducati, Honda, Yamaha, Suzuki dan KTM), lalu Formula 1 yang diikuti oleh 10 tim dan 4 pabrikan (Renault, Ferrari, Honda dan Mercedes) dan WRC diikuti oleh 4 pabrikan (Toyota, Ford, Hyundai dan Citroen).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.