Dark/Light Mode

Kemacetan di Ibu Kota Meningkat

Warga Ragu Gunakan KRL Dan Transjakarta

Minggu, 7 November 2021 07:05 WIB
Ilustrasi sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jakarta. (Foto: Tedy Kroen/RM)
Ilustrasi sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jakarta. (Foto: Tedy Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Sekretaris Dishub DKI, Masdes Arouffy mengakui pelaksanaan Ganjil Genap di 13 ruas jalan di Jakarta masih belum optimal menekan mobilitas kendaraan pribadi saat PPKM Level 2.

Dipaparkannya, volume lalu lintas kendaraan bermotor selama periode PPKM Level 2 rata-rata mencapai 146.660 unit per hari. Jumlah ini meningkat 6,09 persen dibandingkan pada PPKM Level 3 yang hanya mencapai 138.241 kendaraan per hari. Data ini didapat dari pantauan di tiga lokasi yakni Cipete, Senayan, dan Dukuh Atas. Kendati meningkat, jumlah itu masih di bawah normal sebelum pandemi. Rata-rata kendaraan melintas di jalan tersebut mencapai 170.000 per hari.

Baca juga : Pekan Ini, Polisi Umumkan Tersangka Kasus Tabrakan Bus TransJakarta Di Cawang

“Angka sekarang mendekat ke 170.000 kendaraan per hari. Itu sudah ada tanda-tanda normal. Artinya akan kembali seperti dulu,” kata dia.

Jumlah penumpang angkutan umum juga mulai meningkat. Pada PPKM Level 3, jumlah penumpang angkutan umum mencapai 808.000 dari lima jenis moda transportasi. Yakni, TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, KRL, dan Kereta Api (KA) Bandara. Sedangkan pada PPKM Level 2 jumlah penumpangnya mencapai 834.000 orang atau naik 3,23 persen.

Baca juga : Bamsoet Beri Penghargaan Ke Nakes Dan Relawan Vaksinasi

“Angkanya sudah positif tapi kenaikannya belum signifikan, masih di bawah lima persen,” ucapnya.

Berdasarkan data Google periode 24 Agustus hingga 12 Oktober 2021, menurut Masdes, mobilitas masyarakat meningkat. Di antaranya, mobilitas untuk keperluan ritel dan rekreasi naik 16,95 persen. Kemudian toko, bahan makanan dan apotek naik 11,48 persen, dan transpor­tasi umum naik 16,64 persen.

Baca juga : Anies: Seluruh Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Ditanggung Transjakarta

Soal Ganjil Genap, Masdes menyebut terjadi penurunan pelanggaran.

“Tren pelanggaran Ganjil Genap sudah ada penurunan sejak 25 Oktober 2021. Diharapkan warga sadar dan beralih ke angkutan umum,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.