Dark/Light Mode

Apel Kasatwil, Kapolri Minta Capaian Positif Penanganan Covid Dipertahankan

Sabtu, 4 Desember 2021 11:11 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan dalam Apel Kasatwil Polri, Jumat (3/12) malam. (Foto: Divhumas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan dalam Apel Kasatwil Polri, Jumat (3/12) malam. (Foto: Divhumas Polri)

 Sebelumnya 
Oknum-oknum yang memanfaatkan situasi sehingga mencemari dan menciderai Korps Bhayangkara diingatkan agar menghormati komitmen personel lain yang sudah bekerja dengan baik.

"Artinya secara kuantitas turun, namun hanya beberapa peristiwa pelanggaran yang kemudian diviralkan maka kepercayaan publik ke kita langsung turun," tuturnya.

Sigit sekali lagi mengingatkan, transformasi perubahan mutlak harus dilakukan dan menjadi arus pikir bersama seluruh personel. Polri sebagai organisasi besar harus menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan di tengah perkembangan zaman.

Baca juga : Gelar Unjuk Rasa, KSPSI Minta Ridwan Kamil Batalkan Kenaikan UMP Dan Tetapkan UMK

Diingatkannya, setiap personel Polri wajib memiliki tiga kompetensi di dalamnya. Yakni kompetensi teknis, yang berkaitan dengan profesionalisme. Kemudian kompetensi leadership yang mumpuni saat memimpin dari satuan terkecil hingga terbesar. Dan berikutnya, kompetensi etika. 

Sigit tak khawatir dengan dua kompetensi yang dianggap telah dimiliki seluruh personel. Namun ia menitikberatkan pada kompetensi etika, yakni bagaimana mengubah kultur budaya organisasi dalam benaknya.

"Sehingga itu menjadi perilaku keseharian itu menjadi suatu modal keutamaan tanpa kita sadar kalau ini bisa kita lakukan maka risiko untuk lakukan pelanggaran akan berkurang," papar Sigit.

Baca juga : Trimed Minta Jaksa Agung Prioritaskan 4 Kasus Pelanggaran HAM Berat

Dia sangat yakin, jika dapat mengubah kultur budaya organisasi, maka Polri akan betul-betul dicintai dan sangat dekat dengan masyarakat.

"Ini adalah hal yang mungkin paling sulit karena memang gimana kita harus mampu mengubah dari zona nyaman, namun di sisi lain ini harus kita lakukan. Apabila kita ingin organisasi kita jadi baik, apabila kita ingin anggota kita baik, tanamkan budaya untuk berbuat baik. Ini harus dilakukan berulang-ulang," terangnya.

Selanjutnya, dia juga menyinggung manajemen metode transformasi Polri Presisi untuk mengedepankan pola Pemolisian Prediktif untuk mencegah dan menyelesaikan segala permasalahan sosial dan kejahatan di masyarakat.

Baca juga : Kapolri: Vaksinasi Jaga Pengendalian Covid-19

Hal itu juga mengatur soal tugas dengan melakukan pendekatan Pre-emtif, Preventif dan Represif. Sigit juga menginginkan Polri dapat memanfaatkan teknologi informasi yang dapat terkoneksi dengan satu kesatuan big data. Contohnya, aplikasi PeduliLindungi yang dimiliki Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.