Dark/Light Mode

Soal Omicron

Nggak Usah Panik, Kita Sudah Temukan Irama Permainannya

Selasa, 7 Desember 2021 16:28 WIB
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman dalam talk show RM.id, Senin (6/12). (Foto: YouTube)
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman dalam talk show RM.id, Senin (6/12). (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Sebagai perbandingan, Singapura sudah melakukan surveilans genom sebesar 4 persen. Sementara Australia, malah sudah mencapai 20 persen.

“Jangan heran, sekarang negaranegara yang kemasukan Omicron itu mayoritas kemam puan surveilans genom-nya di atas kemampuan Indonesia. ibaratnya tuh, mereka ada radarnya, maka bisa mendeteksi duluan,” paparnya.

Baca juga : PKB Minta Tutup Seluruh Tempat Wisata Selama Libur Nataru

Jika betul-betul ingin memastikan Omicron belum masuk ke Tanah air, Pemerintah Indonesia bisa melakukan restrospektif surveilans. Artinya, jika Afrika Selatan mengumumkan adanya varian Omicron pada 9-10 November, maka pemerintah bisa melakukan pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan dari afrika yang datang pada awal November.

“Mau itu kru pesawat, diplomat dan lain sebagainya, yang hasil PCR-nya positif, lakukan whole genome sequencing. Setidaknya 2 sampai 5 persennya saja,” tuturnya.

Baca juga : Raih Penghargaan, Brantas Abipraya Komitmen Lahirkan Karya Terbaiknya

Atau, bisa juga dengan mengambil sampel-sampel hasil tes PCR yang positif dari provinsi atau kota yang punya penerbangan internasional dalam sebulan terakhir. [JAR/FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.