Dark/Light Mode

BIN Vaksinasi Di 14 Provinsi, Dari Mall Sampai Ke Pulau Terpencil

Hadapi Nataru Makin Tenang

Rabu, 8 Desember 2021 08:10 WIB
Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG) memantau langsung vaksinasi Covid-19. BG terus gaspol melakukan vaksinasi sampai ke pelosok-pelosok dan pulau-pulau terpencil. (Foto: Humas BIN)
Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG) memantau langsung vaksinasi Covid-19. BG terus gaspol melakukan vaksinasi sampai ke pelosok-pelosok dan pulau-pulau terpencil. (Foto: Humas BIN)

 Sebelumnya 
PPKM Level 3 sebelumnya jadi opsi pemerintah untuk menekan laju mobilisasi masyarakat saat libur Nataru. Tujuannya, agar tidak terjadi lonjakan kasus pasca Nataru seperti tahun sebelumnya.

Meskipun PPKM Level 3 dibatalkan, pemerintah tetap memberlakukan pengetatan selama Nataru. Pengetatan berlaku dalam syarat perjalanan, kunjungan wisata, kumpul-kumpul selama liburan Nataru.

Baca juga : Yang Tak Divaksin Berisiko Alami Keparahan Covid-19

Luhut mengatakan, ada 3 alasan kenapa PPKM Level 3 dibatalkan. Pertama, risiko penularan sudah rendah. Saat ini, kasus harian relatif stabil di bawah 400 kasus dalam beberapa hari ke belakang. Bahkan di Jawa-Bali, jumlah wilayah yang masuk PPKM level 3 dengan risiko tinggi hanya tersisa 9,4 persen.

“Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan,” jelas Luhut dalam keterangan tertulis, kemarin.

Baca juga : Corona Melandai BIN Tetap Gaspol

Kedua, Luhut menilai cakupan vaksinasi sudah cukup tinggi. Hal ini berbeda saat menghadapi Nataru tahun lalu. Saat itu, belum ada masyarakat yang sudah divaksin. Sehingga, pasca Nataru, terjadi lonjakan kasus yang cukup tinggi.

Sedangkan saat ini, capaian vaksinasi sudah cukup tinggi. Untuk dosis 1 di Jawa-Bali sudah mencapai 76 persen dan dosis 2 yang mendekati 56 persen. Untuk kalangan lansia, capaian vaksinasi sudah 64 persen dan 42 persen untuk dosis 1 dan 2 di Jawa-Bali.

Baca juga : Airlangga: Cakupan Vaksinasi Dosis Pertama Di 22 Provinsi Masih Di Bawah Rata-rata Nasional

“Hasil sero-survei juga menunjukkan masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19 yang tinggi,” sambung dia.

Soal Omicron, Luhut menyampaikan kebijakan yang diambil adalah pengetatan kedatangan dari luar negeri. Ketiga, Luhut menyampaikan tes dan telusur saat ini sudah jauh lebih tinggi dibanding akhir tahun lalu.”Indonesia saat ini lebih siap dalam menghadapi momen Nataru,” kata Luhut. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.