Dark/Light Mode

Kasus Napi Kabur, Pengamat: Perlu Pembenahan Serius Di Lapas

Senin, 13 Desember 2021 18:42 WIB
Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang. (Foto: Humas Kemenkumham)
Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang. (Foto: Humas Kemenkumham)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang narapidana narkotika bernama Adami bin Musa melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, sejak Rabu (8/12). Adami menambah daftar pelarian narapidana dari lapas tersebut. Sebelumnya, seorang lapas kelas kakap, Cai Changpan, yang berhasil kabur.

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah menyebut hal ini sebagai masalah serius. Sebab, peristiwa tersebut terus terulang.

Baca juga : Pupuk Indonesia Targetkan Seribu Kios

Apalagi, Lapas Kelas I Tangerang juga menjadi sorotan luas ketika terjadi kebakaran yang menewaskan puluhan narapidana di dalamnya. Itu baru di Tangerang. Belum di lapas-lapas lain di Tanah Air.

Trubus pun mengingatkan perlunya pembenahan untuk menyelesaikan masalah-masalah di lapas. "Bila hulunya dibenahi, hilirnya pasti akan baik. Jadi bukan hanya pembenahan yang ada di lapasnya saja," ujarnya, Senin (13/12).

Baca juga : Prediksi Pengamat Politik, Akan Ada 3 Capres Di 2024

Dikatakan Trubus, yang selama ini terjadi, kesalahan selalu ditimpakan sepenuhnya pada kepala lapas (Kalapas) atau kepala rutan (Karutan). Padahal, yang dibutuhkan adalah upaya pembenahan menyeluruh untuk perbaikan di tubuh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Seharusnya, katanya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (dirjen PAS) Renyhard Silitongauntuk juga bertanggungjawab atas permasalahan-permasalahan di lapas.

Baca juga : Dukung Transisi Energi, Pertamina Perluas Model Bisnis

"Pucuk tertinggi yang seharusnya mengambil sikap atas gagalnya masalah ini, Dirjen PAS juga harus mundur," tegas Trubus.

Diingatkannya, tanpa pembenahan, tingkat kepercayaan publik terhadap lapas dan rutan yang saat ini sudah rendah, bakal kian menurun. "Kalau hanya pembenahan parsial yang dilakukan, akan muncul masalah baru, coba saja dua tiga bulan pasti muncul masalah lagi," tutur dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.