Dark/Light Mode

Penerimaan Pajak Melebihi Target

Teman Sri Mul Bilang Begini, Musuh Sri Mul Bilang Begitu

Kamis, 30 Desember 2021 07:40 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat Rapat Pimpinan Nasional IV DJP di Kantor Pusat DJP Jakarta, Senin (27/12/2021). (Foto: Facebook)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat Rapat Pimpinan Nasional IV DJP di Kantor Pusat DJP Jakarta, Senin (27/12/2021). (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberhasilan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menarik pajak melebihi target di 2021 ditanggapi beragam. Para teman Sri Mulyani memuji-memuji setinggi langit. Sedangkan para musuh Sri Mulyani berkomentar sebaliknya.

Salah satu teman Sri Mulyani yang memberi pujian adalah Chatib Basri. Menteri Keuangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini bilang, usaha yang dilakukan Sri Mulyani Cs dalam menarik pajak di tengah pandemi ini luar biasa.

"Apresiasi untuk pencapaian penerimaan pajak 2021. Benar bahwa pencapaian ini banyak didorong oleh harga komoditas dan energi yang tinggi seperti 2008. Namun, usaha yang dilakukan @DitjenPajakRI juga luar biasa termasuk meningkatkan KPP Madya. Selamat untuk DJP. Mudah-mudahan semakin baik," pujinya, di akun Twitter @ChatibBasri, Selasa (28/12).

Baca juga : Target Pajak Terlampaui, Sri Mulyani Girang Banget

Jika menengok catatan Kementerian Keuangan hingga November 2021, pertumbuhan penerimaan dari pajak penghasilan (PPh) migas tergolong tinggi. Tumbuh 57,7 persen YoY atau secara tahunan.

Bahkan kalau ditengok penerimaan pajak bulanan dari sektor pertambangan, naiknya tinggi banget. Bulan November 2021 saja naik hingga 219 persen dari pertumbuhan di Oktober 2021 sekitar 114,7 persen. Total, pertumbuhan penerimaan pajak dari pertambangan pada kuartal III-2021 mencapai 306,2 persen YoY.

Kemampuan Kementerian Keuangan mencapai target penerimaan pajak ini tentu jadi buah bibir. Sebab, sebelumnya, sejak 2009 hingga 2020, penerimaan pajak selalu berada di bawah target atau shortfall.

Baca juga : Mandiri Kebal Dampak Negatif PPKM Darurat

Tahun ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berhasil membukukan jumlah neto penerimaan pajak sebesar Rp 1.231,87 triliun. Melampaui target yang diamanatkan dalam APBN 2021, yakni sebesar Rp 1.229,6 triliun. Target ini bahkan bisa dicapai beberapa hari sebelum tutup tahun.

"Ini hari yang bersejarah buat teman-teman di DJP," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Pimpinan Nasional IV DJP di Kantor Pusat DJP Jakarta, Senin (27/12).

Catatan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, ada 138 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di seluruh Indonesia yang berhasil mencapai target penerimaan pajak lebih dari 100 persen. Selain itu, 7 Kantor Wilayah (Kanwil) juga turut berhasil menyumbang capaian lebih dari 100 persen, yaitu Kanwil DJP Jakarta Selatan I, Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, Kanwil DJP Jakarta Khusus, Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara, Kanwil DJP Kalimantan Barat, Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah, dan Kanwil DJP Jakarta Utara. “Terima kasih semuanya Bapak dan Ibu sekalian atas kinerjanya yang luar biasa," ucapnya.

Baca juga : Ke AS, Erick Jajaki Kerja Sama Di Bidang Energi, Kesehatan, Dan Investasi

Ketua Banggar DPR, Said Abdullah juga girang. Dia bilang, pencapaian ini patut disyukuri. Karena penerimaan pajak adalah tulang punggung pendapatan negara. Selain itu, defisit APBN juga diyakini bisa ditekan lebih rendah lagi, dari target maksimal 5,7 persen PDB ke 5,2 atau 5,3 persen. "Ke depan, kita berharap prestasi ini bisa berkelanjutan," harapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.