Dark/Light Mode

Ekonomi Pulih

Tanda-tandanya Mulai Kelihatan

Minggu, 2 Januari 2022 07:50 WIB
Ilustrasi suasana bongkar muat barang terlihat dari Cilincing, Jakarta, Jumat (31/12/2021). Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 2022 membaik ditandai dengan pelaksanaan APBN 2021 sesuai perencanaan serta kinerja pendapatan dan belanja negara yang positif mengindikasikan pemulihan ekonomi terus berlanjut. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
Ilustrasi suasana bongkar muat barang terlihat dari Cilincing, Jakarta, Jumat (31/12/2021). Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 2022 membaik ditandai dengan pelaksanaan APBN 2021 sesuai perencanaan serta kinerja pendapatan dan belanja negara yang positif mengindikasikan pemulihan ekonomi terus berlanjut. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

 Sebelumnya 
“Masyarakat bayar Tax Amnesty ya ambil dari simpanan bank. Akibatnya likuiditas juga bisa terganggu,” ulasnya.

Bagaimana tanggapan pengusaha? Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani optimis, ekonomi tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Kisarannya di angka 4-5 persen. Kepercayaan investor terhadap iklim usaha mendukung arus investasi. Di samping stabilitas makro ekonomi yang baik sepanjang pandemi.

Baca juga : Pita Putih Indonesia Fokus Edukasi Kesehatan Ibu Dan Anak

“Kita juga melakukan banyak reformasi struktural. Respons kebijakan pandemi kita pun cukup prudent, dan kita sangat sukses menjaga penyebaran pandemi hingga ke level terendah. Pasar domestik pun pemulihannya positif, sehingga menjadi pemicu tambahan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia,” ulas Shinta.

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan pemerintah. Pertama, mengendalikan pandemi. Kedua, memantau perubahan daya saing iklim investasi dengan negara di kawasan. Khususnya, faktor implementasi UU Cipta Kerja, UU Harmonisasi Perpajakan, dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Baca juga : Tanpa Pungutan Sampai Ke Kamar

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto juga optimistis pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen tahun ini. Apalagi, sejumlah lembaga internasional punya prediksi yang sama. IMF memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,9 persen. OECD dan World Bank sama-sama memperkirakan 5,2 persen.

“Proyeksi itu bisa dicapai dengan catatan, kondisi kesehatan stabil dan nilai ekspor naiknya besar karena harga komoditas juga sedang tinggi. Tapi, momentum ini harus dilihat dalam enam bulan pertama dulu untuk bisa memutuskan kebijakan selanjutnya,” kata Airlangga.

Baca juga : UMKM Masih Hadapi Banyak Hambatan

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita juga optimis dengan perekonomian tahun ini. Karena itu, dia mematok pertumbuhan industri tahun ini di kisaran 4,5-5 persen. Apalagi sektor industri manufaktur tahan banting.

Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun ini, ekspor industri ditargetkan mencapai 175-180 miliar dolar AS. Sementara pada 2021 ditargetkan mencapai 170-175 miliar dolar AS. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.