Dark/Light Mode

Bongkar Borok Garuda Di Zaman ES

Erick Ingin Bersihkan BUMN

Rabu, 12 Januari 2022 07:50 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir disambut Jaksa Agung ST Burhanuddin saat tiba di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (11/1/2021). Erick menyerahkan data tambahan terkait dugaan korupsi pengadaan pesawat jenis ATRATR 72-600 di Garuda Indonesia. (Foto: Khairizal Anwar/RM.id)
Menteri BUMN, Erick Thohir disambut Jaksa Agung ST Burhanuddin saat tiba di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (11/1/2021). Erick menyerahkan data tambahan terkait dugaan korupsi pengadaan pesawat jenis ATRATR 72-600 di Garuda Indonesia. (Foto: Khairizal Anwar/RM.id)

 Sebelumnya 
Karenanya, bos Mahaka Group itu menegaskan, langkah ini bukan sekadar penangkapan atau menghukum oknum-oknum tak bertanggung jawab saja, tetapi juga sebagai upaya perbaikan administrasi di BUMN.

“Nanti, dari laporan yang sudah jadi penyelidikan, termasuk data dari BPKP ini, dimungkinkan penyelidikannya berkembang, tak hanya pada pengadaan pesawat jenis ATR 72-600 saja,” beber dia.

Meski demikian, ia memastikan, proses pelaporan dugaan kasus korupsi ini tidak akan mengganggu proses restrukturisasi yang tengah dijalankan Garuda Indonesia. Termasuk, tidak mengganggu proses negosiasi yang tengah dilakukan perusahaan dengan para lessor (penyewa pesawat).

Baca juga : Ke Bali, Erick Cek Persiapan 6 BUMN Sambut KTT G20

“(Pelaporan ini) Tidak akan menjadi hambatan dalam proses restrukturisasi. Kita sudah petakan itu. Mana-mana saja (lessor) pesawat yang bersih dan tidak (dari proses korupsi),” paparnya.

Di kesempatan yang sama, Jaksa Agung Burhanuddin menjelaskan dugaan kasus korupsi yang dilaporkan Erick. Kata Burhanuddin, dugaan itu terkait pembelian pesawat jenis ATR 72-600 oleh PT Garuda Indonesia yang dilakukan di era Emirsyah Satar.

“Untuk ATR 72-600 ini di zaman Direktur Utamanya (Garuda) ES, sekarang masih ada di dalam tahanan,” jelas Burhanuddin.

Baca juga : Libur Nataru, Garuda Ramal Trafik Penumpang Naik 27 Persen

Ia memastikan, penyelidikan tidak akan berhenti hanya di dugaan korupsi pembelian pesawat ATR 72-600. Pengembangan terus dilakukan secara menyeluruh. “Kalau pengembangan pasti dan insya Allah tidak akan berhenti sampai di sini. Akan kita kembangkan sampai benar-benar Garuda ini bersih,” janjinya.

Apa tanggapan Garuda? Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra akan mendukung penuh penyelidikan tersebut, dan akan menindaklanjuti setiap keperluan penyelidikan yang disampaikan sebagai bagian dari upaya penegakan good corporate governance (GCG).

“Kami, tentunya memastikan Garuda berkomitmen untuk mendukung setiap upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam setiap aktivitas bisnisnya,” ucapnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.