Dark/Light Mode

Diisi Politisi, Pengusaha, Santri Dan Ulama

Kabinet Gus Yahya Gemuk Tapi Muda

Kamis, 13 Januari 2022 07:35 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (tengah) didampingi Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (kanan) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri) menyampaikan keterangan pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1/2022). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (tengah) didampingi Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (kanan) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri) menyampaikan keterangan pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1/2022). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

 Sebelumnya 
"Kami sengaja merancang begitu, karena NU punya konstituen yang luas. Hasil survei, seluruh warga Nahdliyin separuh populasi Muslim di Indonesia. Kami berkepentingan menjangkau seluruh konstituen yang luas itu. Kami butuh personel yang banyak," katanya, di tempat yang sama.

Gus Yahya menambahkan, baru kali ini kaum perempuan diakomodasi sebagai pengurus PBNU. Memang, tak ada larangan dari dulu. Hanya saja, waktunya baru sekarang. Untuk pemberdayaan perempuan.

Baca juga : AHY: Demokrat Siap Bersinergi

Soal politisi, Gus Yahya mengatakan, tujuan memasukkan mereka untuk menjaga PBNU ke depan agar tidak terjerumus dalam politik praktis.

"Strategi yang kami pilih adalah dengan memasukkan unsur-unsur kepentingan politik yang berbeda agar saling menjaga. Kalau kita bersihkan, politik tetap saja kepentingan tetap masuk," katanya.

Baca juga : Sandi Jarang Ikut Rapat Kabinet, Fakta Apa Hoaks?

Terakhir, Gus Yahya berjanji, ke depan PBNU akan sangat transparan dalam membuat laporan keuangan. Dengan begitu, publik bisa mengetahui dari mana asal usulnya, dan untuk apa. "Kami akan laporkan secara berkala dan bisa diakses siapa saja," janjinya.

Pengamat politik Universitas Paramadina, Septa Dinata menilai, secara umum wajah kepengurusan PBNU saat ini mencerminkan visi Gus Yahya menjadikan NU sebagai rumah bagi semua kader, dan tak akan ikut copras-capres. Kata dia, sepintas memang bertolak belakang dengan misi Gus Yahya untuk menjaga NU dari politik praktis. "Tapi, jika dilihat lebih jauh, ini bagian dari strategi agar NU tidak lagi dikooptasi oleh PKB," kata Septa, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Baca juga : Gus Yahya Bakal Bawa NU Mendunia

Menurut dia, strategi Gus Yahya memasukkan banyak kalangan patut diacungi jempol. Ini membuat kekuatan organisasi lebih besar. Meski kabinetnya NU kali ini gemuk, dia melihat akan tetap gesit. Sebab, secara umum pengurus masih muda-muda. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.