Dark/Light Mode

Ibu Kota Negara Baru Diberi Nama Nusantara

Biasanya, Kalau Jokowi Mau, Yang Lain Ngangguk

Selasa, 18 Januari 2022 08:10 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022). (Dwi Pambudo/RM.id)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022). (Dwi Pambudo/RM.id)

 Sebelumnya 
Sementara itu, di dunia maya, Nusantara langsung menjadi trending topik di Twitter. Beragam pendapat disampaikan warganet terkait keputusan Jokowi memberikan nama IKN yang baru dengan nama Nusantara.

“Nusantara merupakan sebutan lain dari wilayah indonesia dalam bahasa sansekerta. Keren sih. Tetapi seharusnya Ibu kota diambil dari letak wilayah ibu kota itu berdiri. Nama Penajam akan merepresentasikan rakyat disana,” usul @AldenBenny.

Baca juga : Terbaru Bintang Bano, Jokowi Total Sudah Bangun 29 Bendungan

“Kenapa ngga ngambil nama kertanegara aja lebih fres ketimbang nusantara yg sudah kita ketahui nusantara adalah nama lain indonesia sedangkan kertanegara di ambil dari nama kabupaten di kaltim dan nama kerajaan islam juga di kaltim,” kata @DeniSet58601372.

Namun, akun @CintaNK16061380 justru bingung dengan perdebatan banyak orang seputar nama IKN yang baru. “Yang di debatkan kok “nama”, Harusnya yang di debatkan itu DANAnya darimana untuk membangun IKN itu... Ada tidak DANAnya itu...” protesnya.

Baca juga : KPK Nggak Bisa Diam, Kalau Masih Ada Pejabat Yang Rugikan Negara

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menilai, pro dan kontra terkait nama IKN yang baru hal biasa. Namun dia pesimis, kalau Nusantara yang sudah diputuskan Jokowi itu, bakal berubah lagi. Dia yakin, DPR tidak bisa menolak keputusan yang sudah dibuat Jokowi.

“Iya kayak makmum, gitu kan... he-he-he,” kata Trubus dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka tadi malam.

Baca juga : DPR-Pemerintah Labrak Larangan Ke Luar Negeri

Namun, ia menyarankan agar pemberian nama Nusantara itu dikaji ulang. Karena Nusantara yang dipahami selama ini adalah sebutan lain untuk Indonesia, bahkan termasuk beberapa negara tetangga. Sebab, istilah ini pernah dipakai kerajaan Majapahit, yang kawasannya mencakup sebagian besar Asia Tenggara, terutama pada wilayah kepulauan.

“Pemberian nama Nusantara itu tidak tepat, apalagi itu di Kalimantan ada 3 negara. Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia. Apa gak dianggap memprovokasi negara lain itu? Sebab sejak awal memang ada yang sangat ingin bergabung dengan Indonesia. Kan kita pernah perang dengan Malaysia. Sehingga ada istilah ganyang Malaysia,” ingatnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.