Dark/Light Mode

Tenang, Risiko Pasca Vaksin Anak Dijamin Pemerintah

Rabu, 19 Januari 2022 08:00 WIB
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 02 Ciater, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 02 Ciater, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Netizen menyambut baik keputusan Presiden Jokowi melarang sekolah meminta orang tua menandatangani surat kesediaan menanggung risiko setelah vaksinasi anak. Penanganan vaksin dan gejala pascavaksin anak sepenuhnya tanggung jawab negara.

“Semoga ditaati. Dan penanganan pascavaksin anak bukan hanya angin surga, tapi benar tanggung jawab Pemerintah,” ujar @Dogelkarya82.

Akun @skylav72 membenarkan ada beberapa sekolah yang memaksakan orang tua menandatangani surat, yang intinya bila terjadi apa-apa bukan tanggung jawab sekolah. Termasuk bagi orang tua yang anaknya tidak mau divaksin, juga wajib tanda tangan di atas materai. “Maju kena mundur kena,” kata dia.

Baca juga : Audiensi Dengan Pelaku Pariwisata Bali, Yasonna: Pemerintah Cari Jalan Terbaik

Akun @Skakilima mengatakan, Komnas KIPI belum menerima laporan adanya gejala pasca-vaksin anak yang berujung pada kematian.

Kata @mncrgknskl, bila ditemukan kasus KIPI bisa melapor ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. “Karena emang vaksin aman untuk anak-anak dan itu bukan di Indonesia saja, di negara lain vaksin anak aman aja tuh,” timpal @Dheviwahyuni.

“Sudah banyak negara yang menggunakan vaksin untuk anak-anaknya dan semua aman,” tambah @brader_akbar.

Baca juga : Risiko Pasca Vaksin Anak Ditanggung Negara, KSP Siap Koordinasi Dengan Kemendikbud

Akun @kartininew01 mengungkapkan, saat ini Arabi Saudi sedang menggalakkan kampanye vaksin untuk anak. Dia bilang, semua negara ingin masyarakatnya sehat dan terhindar dari Covid-19 dan berbagai variannya.

Akun @kakanTamvan kesal dengan para provokator yang menyerukan penolakan vaksinasi anak. Padahal, vaksin sudah terbukti berhasil mencegah laju penularan Covid-19.

Menurut @dr_koko28, sebenarnya surat persetujuan atau tidak setuju vaksin untuk anak malah bagus. Alasanya, agar tahu sama tahu dan dijelaskan manfaat dan risikonya oleh tim vaksinator atau dinkes atau faskes.

Baca juga : Kemenag Evaluasi Kebijakan Satu Pintu Pemberankatan Umrah

Informed consent semacam itu sudah lama di dunia medis. Sudah lumrah,” kata dia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.