Dark/Light Mode

Kali Ini Soal Ambil Cuan Di Proyek IKN

Prabowo Difitnah Bertubi-tubi

Senin, 24 Januari 2022 07:50 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diuji dengan fitnah yang datang bertubi-tubi. (Foto: Biro Humas Setjen Kemhan)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diuji dengan fitnah yang datang bertubi-tubi. (Foto: Biro Humas Setjen Kemhan)

 Sebelumnya 
Awalnya, eks Cagub DKI di Pilkada tahun 2012 lalu itu, mengkritik pemerintah yang ngotot dengan proyek IKN. Kritik Faisal mulai dari pendanaan yang memberatkan negara, Undang-Undang IKN yang dibahas ngebut, hingga sistem pemerintahan IKN yang dipegang oleh Kepala Otorita.

“Mengapa otorita, karena pemerintah ingin melakukan pembangunan ini dengan ugal-ugalan,” kritik Faisal.

Baca juga : Prabowo Difitnah Pro-Israel

Setelah itu, barulah Faisal menyorot soal bagi-bagi cuan dalam proyek IKN. Kata dia, ada sejumlah pihak yang mendapat keuntungan besar dari proyek IKN.

Siapa saja? Pertama, adik Prabowo yang juga pengusaha dan politisi Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Versi Faisal, Hasim kebagian proyek pengadaan air bersih di lokasi IKN yang baru.

Baca juga : Jual Beli Jabatan Di Pemkot Bekasi, Bang Pepen Pake Duitnya Buat Operasional

“Semua nanti ditunjuk langsung, bahkan sudah ada yang ditunjuk, misalnya Hashim Djojohadikusumo memperoleh rezeki dapat pengadaan air bersih. Undang-undang belum ada sudah dibagi, apalagi undang-undangnya sudah ada,” bebernya.

Setelah Hashim, Faisal kemudian menyebut nama Prabowo dan pengusaha Sukanto Tanoto. Kedua orang ini, kata dia, ikut mendapat keuntungan besar dari proyek IKN yang sedang digarap pemerintah baru.

Baca juga : Basuki Ajak Perbankan Aktif Promosikan Program Hunian Bersubsidi

“Kita tahu, lahannya dikelola oleh Prabowo dan Sukanto Tanoto. Kita tidak tahu bagaimana perundingannya,” tegas ekonom kelahiran Bandung, 6 November 1959, itu.

Nama terakhir yang disebut Faisal mengambil untung di proyek IKN adalah Luhut Pandjaitan. Purnawirawan Jenderal TNI itu disebut diuntungkan dari kebebasan kelestarian lingkungan karena proyek IKN.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.