Dark/Light Mode

Kaesang Ditanya Begini

Jokowi-Prabowo Gantengan Mana

Jumat, 11 Februari 2022 08:57 WIB
Kaesang Pangarep, pada podcast Marshel Widianto. (Foto: Tangkapan layar Youtube Marshel Widianto).
Kaesang Pangarep, pada podcast Marshel Widianto. (Foto: Tangkapan layar Youtube Marshel Widianto).

 Sebelumnya 
“Kalau nanti terjun ke dunia politik, apa cita-citanya juga mau jadi presien?” tanya Marshel. “Ya cita-cita pasti yang paling tinggi lah. Karena kalau politik seru aja. Ya itu, tiba-tiba dilaporin. Kalau saya sih gak apa-apa. Kadang-kadang hal seperti itu kan suka menghambat. Kalau saya kerja pribadi gak menghambat. Mungkin kaya Mas Gibran sebagai pejabat mungkin, saya gak tau terganggu atau gak, kan banyak wartawan. Tapi kayanya beliau biasa-biasa aja,” tuturnya.

“Preman-preman juga ya, sampai terjun-terjun pak. Itu menurut mas pencitraan atau bener-bener?” cecar Marshel. “Hadeeh. Ampun Bapak Gibran. Mas Wali,” ucap Kaesang, sambil mengekspresikan permohonan maaf. “Kalo ada yang mau dicut (dipotong) bilang aja?”kata Marshel, menawarkan. “Gak apa-apa. Menurutku gak apa-apa. Apa yang disembunyiin,” timpal Kaesang.

Lalu, apa maksud Kaesang bilang Prabowo lebih baik daripada Jokowi, soal tampilan? Pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, jawaban itu merupakan ciri khas Kaesang yang gemar bercanda.

Baca juga : BP Jamsostek Siap Layani Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan

“Menurut saya, jawaban ini gak bisa ditanggepin serius juga. Apalagi, dia bilang bapaknya gak pernah cuci muka. Menuru saya, jawaban biasa lah. Jawaban bercandaan Kaesang. Polosnya Kaesang,” ulas pria yang akrab disapa Hensat ini, saat dihubungi tadi malam.

Soal bisnis dan politik, Hensat memandang pria kelahiran Solo 28 tahun silam itu, tengah menikmati bisnisnya. Sehingga, kecil kemungkinan terjun ke dunia politik dalam waktu dekat. “Tapi kalau ditanya kapan waktu yang paling tepat, masuk ke politik ya sekarang. Pada saat bapaknya berkuasa. Semuanya lebih mudah saat ini,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memandang Kaesang tengah menegaskan kultur polos keluarganya. Jawaban semacam itu senada dengan kebiasan Jokowi, termasuk Gibran.

Baca juga : Gerindra Bali: Kami Mohon, Pak Prabowo Berkenan Jadi Capres

Tidak ada tendensi apapun, meski bisa saja karakter polos ini ditujukan untuk menjaga simpati publik. “Tidak sampai pada upaya mencitrakan orangtuanya yang Presiden. Tetapi sebagai pengulangan karakter jika mereka memang dari kalangan rakyat, meskipun secara politik dan ekonomi jelas sekali elitisnya,” urai Dedi.

Lagipula, sejauh ini belum ada replikasi popularitas politik Jokowi ke putra-putranya. Kata Dedi, hal ini bisa ditafsiri setelah Jokowi tidak menjabat, selesai juga pengaruh keluarganya. Mengingat, tokoh sentralnya ada di mantan wali kota Solo itu.

Senada dengan Hensat, Dedi menyarankan, jika memang Kaesang tertarik ke dunia politik, saat ini waktu yang tepat. “Sebelum Jokowi pensiun. Sehingga, bisa memanfaatkan kapitalisasi pengaruh Jokowi. Jika menunggu Jokowi tidak berkuasa, akan sulit menemukan peluang,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.