Dark/Light Mode

Rektor Universitas Kutai Kartanegara

IKN, Solusi Tepat Problem Pemerataan Pembangunan

Minggu, 13 Februari 2022 22:10 WIB
Rektor Universitas Kutai Kartanegara Prof. Ince Raden. (Foto: Istimewa)
Rektor Universitas Kutai Kartanegara Prof. Ince Raden. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
IKN, Jawaban Problematika Nasional

Lebih lanjut, Rektor Universitas Kutai Kartanegara periode 2021-2025 itu mengatakan, bahwa IKN di Kalimantan Timur adalah jawaban dari berbagai problematika yang ada dalam skala nasional. Salah satunya adalah soal pola dan mindset pembangunan yang selalu disebut lebih fokus dan hanya menguntungkan pulau jawa saja, atau yang biasa disebut sebagai jawa sentris.

"Kepindahan IKN akan menjawab problem pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa di Indonesia, karena sebelumnya pembangunan selalu berorientasi di Jawa. Maka dengan IKN pindah ke Kaltim, akan memicu pembangunan secara cepat di kawasan Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltara, bahkan Sumatra dan Wilayah Indonesia Timur lainnya," sambungnya.

Selanjutnya, Prof. Ince juga memberikan pandangannya tentang adanya sekelompok masyarakat yang menolak sampai membuat petisi untuk menggalang dukungan banyak orang agar sama-sama tidak setuju.

Baca juga : Ibu Kota Boyong Ke Kaltim, Langkah Tepat Ratakan Pembangunan

Menurut Prof Ince, hal tersebut biasa saja di iklim demokrasi seperti di Indonesia. "Itu wajar saja, sebuah kritik sosial dan anggap saja sebuah dinamika bagi negara Demokrasi," tutur Ince.

Akan tetapi ia yakin bahwa rencana pembangunan IKN tersebut tidak akan terhenti hanya karena adanya sekelumit orang yang melakukan penolakan.

"Kami menilai kepindahan IKN ini sebuah momentum yang tepat dan tidak bisa dihentikan pihak manapun, apalagi melalui sebuah petisi," tuturnya.

Apalagi banyak masyarakat Kalimantan yang justru sangat senang dengan rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan memindahkan Ibu Kota Negara Indonesia ke wilayah mereka.

Baca juga : Menkominfo Perintahkan Pembatasan Kerja Di Kantor

"Petisi tersebut jangan sampai  dimaksudkan menghentikan IKN, kami pasti rakyat Kalimantan akan menolaknya. Upaya pihak luar yang menandatangani petisi menolak IKN, bisa dinilai bukan sebuah solusi yang baik untuk  memecahkan problema Jakarta sebagai ibu kota negara, dengan berbagai macam masalahnya," tambahnya.

Selain itu, dari sisi sejarah pun, Prof. Ince mendukung sekali pemilihan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara Indonesia. Apalagi Kabupaten Kutai Kartanegara masuk di dalamnya.

"Kalimantan dalam konteks sejarah, memiliki peradaban yang tua, terbukti dengan berdirinya Kerajaan Kutai yang jauh keberadaanya sebelum Kerajaan Majapahit berdiri, jadi masuk akal Presiden Jokowi menetapkan wilayah Kaltim yang luas dan kaya akan keanekaragaman sumber daya alam sebagai IKN yang baru," ucapnya.

Dia sangat berharap rencana pembangunan IKN di kalimantan bisa segera terlaksana dan memberikan dampak yang sangat positif bagi semua kalangan, khususnya masyarakat Kalimantan.

Baca juga : Sekjen Golkar Minta Kader Kawal Proses Tahapan Pemilu

"Mudah-mudahan dengan penetapan IKN di Kaltim semakin menambah semangat nasionalisme dan cinta tanah air bagi bangsa Indonesia," harapnya.

Dengan dibangunnya IKN di Kaltim, dia yakin akan memberi dampak positif bagi  pembangunan SDM di Kaltim, khususnya dalam pengembangan pendidikan, sehingga Unikarta di Kukar dan PTN/PTS di Kaltim tidak tertinggal jauh dengan PTN/PTS di Jawa.

"Di Kaltim ada 50-an PTN/PTS yang sudah ada, sedangkan 7 di antaranya adalah PTN yang sudah eksis, yang memiliki program studi cukup bagus, ada fakultas pertambangan, tehnik, kedokteran, pertanian, perkebunan, keguruan, dan keagamaan," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.