Dark/Light Mode

BIN Gelar Vaksinasi Anak Dan Lansia Di 12 Provinsi, Sasar Hingga Ke Pelosok Daerah

Omicron, Cepat Naik Juga Cepat Melemah

Senin, 14 Februari 2022 08:35 WIB
Mengenakan peci hitam, seorang anak mengikuti vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan BIN. Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menyaksikan dengan seksama vaksinasi ini. Secara serentak, kemarin, BIN menggelar vaksinasi di 12 provinsi. (Foto: Dok. BIN).
Mengenakan peci hitam, seorang anak mengikuti vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan BIN. Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menyaksikan dengan seksama vaksinasi ini. Secara serentak, kemarin, BIN menggelar vaksinasi di 12 provinsi. (Foto: Dok. BIN).

 Sebelumnya 
“Sebagian besar anak-anak didampingi orangtuanya. Mereka sangat bersemangat mengikuti vaksinasi,” kata Kabinda Bali, Brigjen Pol Hadi Purnomo.

Hadi mengatakan, untuk mengapresiasi semangat dan antusias anak-anak yang mengikuti vaksin, Binda Bali memberikan snack. Serta mensosialisasikan penerapan prokes.

“Dengan pemberian snack, tentunya akan menambah semangat dan kami lakukan sebagai apresiasi kepada anak-anak. Kami juga mengingatkan pentingnya prokes usai divaksin kepada mereka,” jelas Hadi.

Jangan Panik Hadapi Omicron

Baca juga : Tinjau Vaksinasi Booster Di PAM Jaya, Wagub DKI: Ayo Divaksin, Omicron Lebih Cepat Menular!

Presiden Joko Widodo menilai lonjakan kasus positif Covid-19 saat ini tengah mendekati puncak kasus seperti Juli tahun lalu. Tepatnya, ketika varian Delta menyerbu Indonesia. Diakuinya, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, namun fatalitasnya lebih rendah ketimbang varian Delta.

Sebab itu, Jokowi meminta masyarakat tetap tenang, disiplin menjaga protokol kesehatan (prokes), dan kurangi aktivitas yang tidak perlu. Eks wali kota Solo itu juga meminta masyarakat yang belum divaksin untuk segera divaksin. “Bagi yang sudah divaksin lengkap dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat, booster, agar segera vaksin booster,” pesannya.

Bagaimana perkembangan corona di Tanah Air? Kemarin, terjadi penambahan 44.526 kasus, total menjadi 4.807.778. Penambahan ini otomatis mengerek kasus aktif 17.499 orang menjadi 352.849 pasien. Adapun yang sembuh bertambah 26.916 menjadi 4.309.763 orang. Sementara yang meninggal ada 111 orang, sehingga totalnya ada 145.176 korban.

Ahli Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menyebut pandemi masih melabeli status Indonesia. “Ini belum endemi. Kemarin kita sempat hampir endemi. Tetapi naik lagi karena Omicron. Dan omicron munculnya dari luar Indonesia,” tutur Windhu.

Baca juga : Gelombang 3 Corona Kita Pagari Rame-rame

Apalagi, saat ini masih terus terjadi penularan. Sehingga mutasi virus tidak dapat terelakkan. Karena, mutasi muncul karena terjadinya transmisi.

Kata Windhu, jika ingin tidak ada varian baru lagi, maka jangan memberikan kesempatan terjadinya penularan. Prokes menjadi perisai utama dalam mencegah penularan. Perisai kedua adalah vaksin Covid-19 dosis lengkap. Tujuannya, meski tertular, tubuh tidak akan berada pada situasi kritikal, bahkan sampai meninggal.

Sebelumnya, mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama berpandangan sama bahwa meski penularan Omicron cukup tinggi, namun hingga saat ini tingkat kematiannya rendah.

Secara global, lanjut Prof Tjandra, Omicron masuk di gelombang keempat. Peningkatan kasusnya 2 sampai kali lipat lebih tinggi dari pada gelombang sebelumnya.

Baca juga : Omicron Nulari Segala Usia

Namun, katanya, secara global pula, kasus Omicron sebenarnya sudah mulai turun. Durasinya lebih pendek dari varian lain, yakni hanya butuh sekitar 1 sampai 2 bulan untuk mencapai puncak ledakan kasus. Beberapa negara yang kasusnya mulai merebak di bulan Desember 2021, mulai turun sejak awal Februari 2022.

Kendati begitu, Prof Tjandra tetap mengingatkan jangan anggap ringan Omicron ini. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.