Dark/Light Mode

Setelah Pemilu Ditunda Mereda

Dukung Mendukung Capres Makin Rame

Senin, 7 Maret 2022 08:05 WIB
Ilustrasi kampanye. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi kampanye. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kemudian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat dukungan dari Barisan Ganjar Terdepan (Brigade) Jawa Tengah. “Brigade akan terus berkomitmen setia di belakang Ganjar Pranowo. Demikian deklarasi ini sebagai bentuk komitmen bersama Brigade dalam mengawal dan memperjuangkan Ganjar Pranowo sebagai capres dalam Pemilu 2024,” ujar Ketua DPD Brigade Jateng, Retno Endah Widhayati.

Tokoh lain yang mendapat dukungan adakah Menteri BUMN Erick Thohir. Yang terbaru datang dari Relawan Erick Thohir Sahabat Indonesia (Etos Indonesia). Etos Indonesia menilai Erick bisa menjadi pemimpin yang dicontoh para milenial yang memegang peran besar sebagai generasi penerus bangsa.

"Beliau berangkat dari profesional dan memiliki leadership yang sangat baik,” ujar Ketua Umum DPP Milenial Etos Indonesia, Fharel Muhammad Ridho.

Baca juga : Ssst, Katanya Ada Yang Ngeper Anies Nyapres Tuh

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati tidak heran melihat bursa capres kembali menggeliat. Menurut Ninis, sapaan Khoirunnisa, bursa capres menggeliat karena tidak ada petahana di Pilpres 2024. Artinya, tidak ada lawan berat. Semua kandidat masih punya peluang.

Soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden, Ninis berharap Jokowi bisa memberi penegasan. “Karena yang dibutuhkan adalah, Presiden memberikan pernyataan stop wacana penundaan Pemilu,” ujarnya.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio berharap, pernyataan Jokowi ini menyudahi polemik penundaan Pemilu 2024, hingga mengusung masa jabatan tiga periode. “Karena bukan hanya bertentangan dengan konstitusi, tetapi ini bentuk usaha mengkudeta Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Dubes Ukraina Hamianin Minta Dukungan Indonesia Stop Invasi Rusia

Hensat, sapaan Hendri, geregetan dengan aktor intelektual yang berusaha mengorkestrasi isu penundaan pemilu ini dinilainya jahat. Apa pun dasar argumentasinya, bagi Hensat, bisa membuat Indonesia semakin terpuruk. Terlebih lagi, ide ini melemahkan intelegensia rakyat Indonesia bahwa tidak ada Presiden sebaik Jokowi.

Hensat meyakini, Jokowi adalah pemimpin hebat. Bahkan, sudah meletakkan standar pembangunan yang tinggi untuk calon pemimpin bangsa ke depan. Nah, keberhasilan Jokowi ini bisa menjadi standar Capres 2024.

“Pernyataan taat kepada konstitusi saja belum cukup. Jadi harus clear dan jelas lagi mengatakan bahwa Pemilu 2024 akan dilaksanakan sesuai KPU. Sehingga, tidak lagi bersayap,” pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.