Dark/Light Mode

Surveilan Sebagai Bagian Intelijen Kesehatan

Senin, 14 Maret 2022 18:00 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: ist)
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ancaman penyakit menular merupakan hal yang amat penting dalam pengendalian kesehatan di suatu daerah, negara dan bahkan dunia.

Pandemi Covid-19 merupakan salah satu bentuknya di tingkat dunia, di tingkat beberapa negara contohnya adalah Ebola di beberapa negara Afrika beberapa waktu yang lalu, sementara laporan KLB (Kejadian Luar Biasa) diare atau hepatitis di beberapa daerah di Tanah Air kita merupakan contoh kejadian tingkat lokal.

Untuk antisipasi agar masalah penyakit menular tidak merebak meluas maka salah satu upaya penting adalah kegiatan surveilan, yang akan secara amat rinci menilai berbagai keadaan yang terkait. Secara umum surveilan dapat diartikan sebagai pengamatan terus menerus, disertai respon segera yang diperlukan.

Baca juga : Kemendagri Gaungkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia

Dari sisi lain maka dapat juga diartikan bahwa surveilan merupakan bagian tidak terpisahkan dari upaya intelijensi bidang kesehatan masyarakat, agar dapat di monitor situasi penyakit yang ada serta dilakukan deteksi dini kalau ada awal peningkatan kasus, dan dilakukan respon segera agar situasi kesehatan segera terkendali dan tidak berkepanjangan.

Surveilan pada manusia

Pada dasarnya ada lima bentuk yang dapat menjadi dasar kegiatan surveilan kesehatan masyarakat. Pertama, jelas perlu dilakukan surveilan pada besarnya masalah penyakit yang ada, baik jumlah kasus yang ada beserta trend kecenderungannya, maupun surveilan jumlah kematian dengan juga menghitung angka fatalitas (Case Fatality Ratio) yaitu angka kematian dibagi dengan jumlah kasus yang menggambarkan beratnya penyakit, serta angka mortalitas per jumlah populasi penduduk yang ada.

Baca juga : Airlangga Sambut Baik Saran C20 Untuk Kesuksesan Presidensi G20

Data yang ada tentu perlu ada pembandingnya untuk tahu besarnya masalah. Setidaknya ada tiga pembanding yang dapat digunakan, pertama situasi kini dengan waktu yang lalu, katakanlah jumlah kasus kini dibandingkan tahun yang lalu. Kedua perbandingan kecenderungan kenaikan/penurunan kasus dalam bentuk trend epidemiologi, serta ketiga perbandingan dengan daerah/negara lain.

Bentuk kedua, surveilan berdasar metodologi diagnosis kasus dan kematian, yang dapat dibagi menjadi tiga hal, pertama berdasar pemeriksaan standar (PCR, kultur, atau bentuk lain sesuai penyakitnya), kedua berdasar hal yang pasti dengan surveilan genomik yang kini merupakan acuan ilmiah utama di dunia, dan ketiga surveilan bebasis gejala yang dalam suatu negara dapat dalam bentuk National Syndromic Surveillance Program.

Hal yang ketiga ini memang dari kacamata akurasi bisa dianggap tidaklah amat kuat, tetapi cakupannya bisa menjadi luas, contohnya adalah surveilan Influenza Like Illness (ILI) yang secara luas dilakukan di berbagai negara di seluruh dunia. Tentu saja pendekatan gejala/sindromik ini bukan hanya untuk saluran napas seperti influenza ini, tetapi dapat juga berdasar gejala demam misalnya, atau berdasar gejala gangguan saluran cerna, dll.

Baca juga : Punya Perkakas Rumah Berkualitas Bagian Dari Penghematan

Konsep One Health

Bentuk ke tiga adalah surveilan yang mengikuti konsep One Health yang menyebutkan bahwa status kesehatan masyarakat tergantung dari kesehatan manusia, hewan dan keadaan lingkungan. Karena itu, agar kita mendapatkan gambaran menyeluruh maka perlu surveilan tidak hanya perlu dilakukan pada manusia, tetapi juga pada hewan serta surveilan pada lingkungan. Surveilan pada hewan adalah untuk mendeteksi keadaan penyakit zoonosis, yaitu penyakit menular dari hewan ke manusia. 

Penyakit zoonosis ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Dengan makin dekatnya hubungan antara manusia dan hewan maka kemungkinan potensi penularan tentu makin besar. WHO mencatat setidaknya ada 200 penyakit zoonosis ini. Juga disebutkan bahwa sekitar 75 persen penyakit infeksi emerging (emerging infectious diseases) pada manusia dalam tiga dekade belakangan ini adalah dalam bentuk zoonosis, datang dari hewan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.