Dark/Light Mode

Insya Allah, Lebarannya Kompak 2 Mei 2022

Saifullah Yusuf, Sekjen PBNU: Depan Beda, Belakang Sama, Ini Makin Mantap

Senin, 25 April 2022 07:30 WIB
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf. (Foto: Istimewa).
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meskipun terjadi perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan 1443 H, tapi untuk 1 Syawal nanti, kemungkinan perbedaan itu tidak akan terulang lagi. Baik pemerintah, Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah, diprediksi akan sama menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Prediksi ini diutarakan Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono. “Pengamatan rukyat hilal pada 1 Mei 2022, hilal berpotensi terlihat (teramati). Namun, tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan,” kata Rahmat.

Baca juga : Anwar Abbas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah: Kita Harus Terbiasa Dengan Perbedaan

Konjungsi atau ijtimak 1 Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam, Minggu (1/5). Adapun umur bulan saat itu, baru berkisar 12 hingga 15 jam 30 menit saat matahari terbenam. Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar di antara 3,79 derajat di Merauke, Papua, dan hingga 5,57 derajat di Sabang, Aceh. Elongasi hilal sebesar 4,88 derajat di Oksibil, Papua hingga 6,35 derajat di Sabang, Aceh.

Jika analasis BMKG itu benar, maka bisa dipastikan tidak akan ada perbedaan dalam penetapan 1 Syawal antara pemerintah dengan Muhammadiyah. Karena sebelumnya, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa 1 Syawal akan jatuh pada 2 Mei 2022.

Baca juga : KPPU Minta Bantuan Kepolisian Panggil Produsen Tak Kooperatif

Namun, untuk kepastian akhirnya, Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat yang akan dilaksanakan 1 Mei 2022. Lantas, bagaimana tanggapan NU dan Muhammadiyah terkait prediksi BMKG tersebut. Apakah betul lebaran nanti akan berbarengan? Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan Sekjen PBNU, Syaifullah Yusuf.

Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf.

Baca juga : Ingat, Keramaian Timbulkan Penularan Covid-19

BMKG memprediksi, Lebaran tahun ini tidak akan berbeda baik pemerintah maupun Muhammadiyah. Tanggapan NU bagaimana?

Memang diprediksi sama. Walaupun depannya beda, belakangnya sama. Perkiraan, ada kemungkinan besar sama. Ini makin mantap. Beda atau sama itu biasa. Ini untuk generasi muda juga makin bagus, makin mengerti, makin belajar agama. Mereka belajar, kenapa sih ini sama, ini beda. Oh metodeloginya yang beda, oh mazhabnya beda.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.