Dark/Light Mode

Antara Tugas Menteri Dan Nyapres

Teman Koalisi Mulai Saling Menjatuhkan

Kamis, 12 Mei 2022 06:35 WIB
Presiden Jokowi saat bertemu dengan ketum dan sekjen parpol koalisi, 25 Agustus 2021. (Foto: PDIP)
Presiden Jokowi saat bertemu dengan ketum dan sekjen parpol koalisi, 25 Agustus 2021. (Foto: PDIP)

 Sebelumnya 
“Selama ini, kalau Menteri Pertahanan, Pak Prabowo sebagai pembantu presiden fokus membantu kerja-kerja dari presiden dan tidak pernah melakukan kampanye,” kata Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin. 

Menurut Dasco, giat silaturahmi yang dilakukan Prabowo pada masa Hari Raya Idul Fitri ke sejumlah tokoh nasional merupakan hal wajar dan tak perlu diperdebatkan. “Saya pikir kalau kemudian konflik kepentingan dikaitkan dengan safari Ramadan, saya pikir terlalu naif ya,” cetus Dasco.

Baca juga : Alami Tindak Kekerasan, Menteri Bintang: Laporkan Ke SAPA 129

Setelah Lebaran kemarin, Prabowo memang menteri yang paling rajin dan gesit melakukan safari. Eks Danjen Kopassus itu mengunjungi sejumlah pesantren dan kiai di Jawa Timur, Jawa Tengah, sampai ke Jawa Barat. 

Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily memastikan bosnya, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian akan bekerja dengan fokus dalam pemulihan ekonomi nasional. Kata dia, Airlangga sangat mengetahui bagaimana  menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan tugas-tugas kepartaian dalam upaya menaikkan elektabilitas partai dan capres.  

Baca juga : Komisi IV DPR Apresiasi Program Desa Korporasi Sapi Kementan

"Tugas-tugas menjalankan tahapan pemilu dapat kami jalankan melalui mekanisme internal partai yang telah diatur dalam sistem kepartaian," kata Ace, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menganggap wajar dinamika yang terjadi di internal koalisi. Kata dia, menjelang pemilu, memang suhu politik akan lebih panas dari biasanya. Apalagi, di Pilpres 2024 nanti, Jokowi tidak akan maju lagi. 

Baca juga : Disebut Menteri Yang Mau Nyapres, Airlangga: Semoga Doanya Mabrur

Menurutnya, manuver politik akan makin terasa dan terlihat. Menteri yang niat nyapres akan getol melakukan tebar pesona. Parpol juga akan kian lantang untuk menaikkan elektabilitas. "Jadi bisa saja, demi elektoral parpol koalisi sekalipun akan saling menjatuhkan," kata Ujang, kemarin. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.