Dark/Light Mode

NU Kultural Vs NU Struktural

Cak Imin Genit, Gus Yahya Adem Aja

Minggu, 22 Mei 2022 07:10 WIB
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. (Foto: Ist)
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Meskipun Gus Yahya santai, tidak demikian dengan pengurus PBNU yang lain. Wasekjen PBNU, Imron Rosyadi Hamid menilai, manuver Imin makin membuat persinggungan dengan pimpinan NU. Dengan menyenggol NU kultural dan NU struktural, kata dia, tak hanya menyinggung Gus Yahya saja. Namun, juga menyinggung seluruh keluarga besar PBNU yang terdiri dari para kiai, baik di pusat hingga ranting. 

“Unggahan Cak Imin justru blunder, karena kata sakarepmu itu berkonotasi suul adab ke struktural NU yang di dalamnya ada kiai-kiai juga," protesnya. 

Baca juga : Imin Dan PBNU Tambah Runyam

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai, jawaban Gus Yahya soal NU kultural dan NU struktural merupakan sindiran halus pada Cak Imin. Kata dia, sesumbar Imin kalau partainya hanya didukung oleh NU kultural, dijawal Gus Yahya dengan 1 komando. 

“Meskipun nanggapinya adem, jawaban Gus Yahya bakal membuat hubungan PKB dan PBNU akan semakin panas dan runyam,” kata Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Cak Imin Dan Gus Yahya Akur Dong

Menurut Ujang, bila PBNU dan PKB terjebak dalam hubungan yang kurang harmonis, maka yang rugi tentunya Imin. Mengingat, basis suara terbsar PKB saat ini adalah NU kultural yang ada di daerah. Namun, Ujang memaklumi, kalau kemudian Imin menerapkan jurus dewa mabuk untuk menyelamatkan perolehan suaranya dengan menghembuskan NU kultural vs NU struktural.

"Tak ada pilihan lain. Imin yang berkonflik dengan NU struktural, akan berusaha menjaga NU kultural tersebut sebagai basis massa pendukung PKB. Karena jika NU kultural dijaga dan dirawat, maka suara PKB akan aman," cetus Ujang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.