Dark/Light Mode

IKN Bakal Dongkrak Budaya Kutai

Sabtu, 28 Mei 2022 13:28 WIB
Koordinator Jaringan Kampung (Japung) Nusantara Kabupaten Kutai Kartanegara Tri Andi Yuniarso. (Foto: Istimewa)
Koordinator Jaringan Kampung (Japung) Nusantara Kabupaten Kutai Kartanegara Tri Andi Yuniarso. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jaringan Kampung (Japung) Nusantara Kabupaten Kutai Kartanegara mendukung penuh pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. IKN Nusantara di Kalimantan Timur diyakini justru semakin mengerek populatitas budaya lokal masyarakat Borneo. Bukan sebagai ancaman seperti yang disebut sebagian orang.

"Pemindahan IKN Nusantara ke wilayah Kaltim bukan suatu ancaman bagi budaya kearifan lokal, namun justru akan menjadi penopang ikonik budaya tanah Kutai," kata Koordinator LSM Japung Nusantara, Tri Andi Yuniarso di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu (28/5).

Bahkan ia pun menyambut gembira keputusan Presiden Jokowi yang akan memindahkan IKN dari DKI Jakarta ke  Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutau Kartanegara (Kukar) di Provinsi Kaltim itu.

Terlebih, pemindahan IKN tersebut juga sudah diakomodir oleh payung hukum, yakni UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

"Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat membanggakan bagi warga Kaltim, dan keputusan Jokowi melakukan pemindahan IKN ke Kaltim bukan suatu kesalahan, namun justru sebuah keputusan yang tepat," ujarnya.

Baca juga : Klopp Bangga Jake Daniels Ngaku Gay

Alasan mengapa keputusan Presiden Jokowi memilih Kalimantan Timur sebagai kawasan IKN baru, karena berdasarkan histori, wilayah Kutai pernah berdiri Kerajaan Hindu Mulawarman tertua di Nusantara, sejak abad ke 3, tepatnya di Muara Kaman, Hulu Sungai  Mahakam.

Kerajaan Mulawarman ini dikenal sebagai kerajaan tertua yang melahirkan raja-raja di Nusantara.

"Kami menganggap bahwa pemindahan  IKN di tanah Kutai ini oleh Presiden Jokowi, ibarat seperti kembali ke kampung asalnya sebagaimana sejarah awal mula berdirinya kerajaan tertua Nusantara yakni di tanah Kutai," tandasnya.

Tri menambahkan, rencana pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur sebaiknya disikapi dengan positif oleh semua pihak. Khususnya masyarakat Kalimantan. Dia menyarankan, Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang berkualitas dipersiapkan.

Sehingga keberadaan IKN nantinya, masyarakat asli Kalimantan bisa ikut menjadi bagian dari pembangun dan penopang perkembangan pusat pemerintahan di sana.

Baca juga : Kementan Matangkan Portal Satudata Pertanian

"Keputusan penetapan IKN Nusantara di  tanah Kutai, seyogyanya disikapi dengan bijak khususnya bagi warga Kutai, tentu  harus diikuti dengan persiapan pemberdayaan kualitas SDM," sarannya.

Dia juga menegaskan, IKN Nusantara bukan sebuah ancaman terhadap kearifan lokal. Karenanya, tidak perlu ada kekawatiran bahwa kearifan lokal atau budaya asli masyarakat Dayak akan tergusur dan terkikis dengan keberadaan IKN Nusantara.

Justru kearifan dan budaya lokal akan semakin berkembang di daerah penyangga IKN Nusantara. Karena didukung oleh keberadaan budaya etnis-etnis yang masih hidup lestari sampai sekarang, seperti suku budaya Kutai Asli, suku Paser, dan Suku Dayak.

Lebih lanjut, Tri juga berharap, pemerintah daerah bisa berperan aktif di dalam mendukung kemajuan potensi destinasi wisata lokal di tanah Kutai sekitar kawasan IKN Nusantara.

"Jauh sebelum isu IKN Nusantara digulirkan, potensi destinasi wisata lokal dalam bidang seni budaya belum digarap secara maksimal oleh Pemda Kukar, kebijakan masih setengah-setengah khususnya terkait pembinaan dan pelestariannya," ucapnya.

Baca juga : Imin-Gus Yahya Semakin Retak

Oleh sebab itu, ia pun mengatakan, Jaringan Kampung Nusantara dalam upaya ikut memajukan potensi budaya dan kearifan lokal sama sekali tidak tergantung kepada bantuan dari pemerintah daerah atau pusat. Karena, semangat Japung Nusantara adalah berprinsip hanya mengabdi kepada kampung.

"Relawan Japung Nusantara selaku pembakti kampung bersikap mandiri. Orientasi kita hanya mengabdi dan berbagi ilmu kepada warga kampung, baik bidang ketrampilan kerajinan atau olahan pangan dalam rangka kemandirian masyarakat kampung," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.