Dark/Light Mode

Luhut Mau Mahalkan Harga Tiket

Cuma Turis Kaya Yang Bisa Manjat Borobudur

Senin, 6 Juni 2022 06:40 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa rencana pembatasan kuota pengunjung dan kenaikan tarif untuk naik ke area stupa Candi Borobudur. (Foto : Dok. maritim.go.id).
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa rencana pembatasan kuota pengunjung dan kenaikan tarif untuk naik ke area stupa Candi Borobudur. (Foto : Dok. maritim.go.id).

 Sebelumnya 
“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu, nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan,” ujar Luhut, dalam keterangan persnya, kemarin.

Di Twitter, penolakan wacana harga tiket selangit itu, tak terbendung. Bahkan datang dari kelompok pendukung Jokowi. Mohamad Guntur Romli misalnya.

“Kesannya tetap yang kaya & punya duit yang bisa injak-iniak candi. Kalau memang sudah bahaya, ya larang sekalian untuk naik-naik tanpa ada kepentingan khusus,” kritiknya di akun @GunRomli. “Rakyat miskin dilarang piknik... Anak-anak sekolah pikniknya di kebon binatang saja,” sentil @kussnadi0.

Baca juga : Luhut: Harga Tiket Candi Borobudur Bakal Dikaji Lagi, Supaya Bisa Diturunkan

Menurut @26qDk, kenaikan harga tiket tersebut bukan cuma berdampak pada turis, rapi juga menjalar ke pedagang kecil di sekitar Candi, jika minat pengunjung ke Candi Borobudur terus menurun.

“Yang dikhawatirkan bukan hanya yang ada pada judul. Matinya mata pencaharian para pedagang-pedagang kecil yang ada disekitar Candi. Apakah itu tidak dipertimbangkan atas kenaikan harga tiket. Nah kalo pejabat pembuat keputusan sih enak, kalo liburan keluar negeri,” keluhnya.

“Bukan Main ! Apakah dulu pak Luhut ikut bangun Candinya?” ledek @yoga_stynugraha.

Baca juga : Airlangga: Tak Ada Yang Bisa Menakuti-nakuti Partai Di KIB

“Kalau 750rb berarti vip aja tuh yang boleh naik,” timpal @iicalIXcore. “100rb mungkin masih oke lah, lah 750rb. Gaji guru aja Rp 600 ribu, dibayarnya per 3 bulan lagi,” beber @2dsaikyo.

“750 ribu? Keluarga dengan 3 anak? Rp.3.750.000 cuma buat tiket naik? Ooohh nooo.... mending ngenalin Candi Borobudur lewat youtube aman di kantong, duit bisa buat jalan-jalan ke beberapa tempat wisata plus makan kenyaaaang...” ungkap @Anne_ds20.

Namun, ada juga yang ternyata setuju agar tarif untuk masuk ke Candi Borobudur dibikin mahal. Pegiat media sosial Denny Siregar dalam akun @DennySiregar7 menilai, keputusan Luhut itu sudah tepat, untuk melindungi Borobudur dari kerusakan.

Baca juga : Pengamat: Puan Maharani, Satu-satunya Yang Bisa Lanjutkan Program Jokowi

“Candi borobudur itu sejatinya tempat ibadah. Candi adalah cagar budaya yang harus dilindungi. Kalo tiket murah dan banyak orang naik candi, lama-lama candi akan rusak. Biaya perawatannya mahal banget. Cara paling murah adalah membatasinya,” cuit Denny. “Kok aku setuja ya. Banyak yang betingkah asal saking murahnya. Menikmati dari jarak jauh juga masih ok,” timpal @ibujumantik. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.