Dark/Light Mode

Mau Rangkul Demokrat Dan Gerindra

Koalisi Semut Merah Mimpi Jadi Naga Merah

Minggu, 19 Juni 2022 07:30 WIB
Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi (kedua kiri) bersama Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri), Wabendum PKB Nasim Khan (kedua kanan) dan Wabendum PKB Bertu Merlas (kanan) berpose sebelum konferensi pers koalisi Pilpres 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022). PKB dan PKS mulai menjajaki untuk berkoalisi dalam Pilpres 2024. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU).
Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi (kedua kiri) bersama Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri), Wabendum PKB Nasim Khan (kedua kanan) dan Wabendum PKB Bertu Merlas (kanan) berpose sebelum konferensi pers koalisi Pilpres 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022). PKB dan PKS mulai menjajaki untuk berkoalisi dalam Pilpres 2024. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU).

 Sebelumnya 
Koalisi antara PKB, PKS, Demokrat dan Gerindra bisa mengusung capres-cawapres di Pilpres 2024. Berdasarkan UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, kursi di DPR milik keempat partai tersebut sudah cukup untuk mengusung pasangan calon.

Untuk diketahui, PKB memiliki 58 kursi di parlemen atau 10 persen dari total kursi parlemen. Sedangkan PKS memiliki 50 kursi atau 8,9 persen. Jika ditotal mereka baru punya 108 kursi atau 18,9 persen. Ini belum memenuhi syarat mengajukan capres, yaitu kursi di parlemen 20 persen.

Namun, jika Demokrat yang memiliki 54 kursi di parlemen atau 9,3 persen dan Gerindra yang memiliki 78 kursi di parlemen atau 13 persen bergabung, maka koalisi Semut Merah bisa jadi paling kuat. Total kursi ke empat partai itu menjadi 240 atau 41,2 persen.

Kembali Ke Jazilul. Dia mengaku, tak khawatir jika Koalisi Semut Merah ini nantinya melawan partai-partai besar di Pilpres. Asalkan pertarungan sportif, bisa saja hasilnya bicara lain. “Semut Merah ini kan bisa masuk ke lubang-lubang kecil. Kendati kecil, kalau menggigit sakit juga,” kelakarnya.

Baca juga : PKB Klaim Demokrat Merapat Ke Koalisi Semut Merah

Bagaimana tanggapan Demokrat? Jubir Demokrat Herzaky Mahendra mengakui komunikasi dengan PKB dan PKS makin intens.

Apalagi ada kesamaan platform, visi, dan cara pandang dalam memperjuangkan hak dan program yang pro rakyat. Menurut dia, komunikasi sangat baik karena dibangun dengan prinsip egaliter atau setara, tanpa saling mendominasi.

“Apalagi Partai Demokrat, PKS, dan PKB pernah sama-sama dalam pemerintahan pada periode 2004-2014. Soal capres-cawapres kami kesampingkan dulu,” kata Herzaky, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Apakah komunikasi itu akan berlanjut ke jenjang pernikahan? Dia bilang tunggu saja nanti.

Baca juga : Koalisi Semut Merah Mau Bikin Kejutan Nih

Sementara, Gerindra menjawab diplomatis tentang ajakan Koalisi Semut Merah itu. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hingga kini partainya belum menentukan arah koalisi. Meski diakuinya tetap menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan semua partai. Muzani menegaskan, Gerindra terbuka berkoalisi dengan partai mana pun.

“Gerindra merasa tidak memiliki beban dan masalah untuk berkoalisi dengan partai mana pun, apakah partai yang telah menentukan capresnya atau partai yang belum menentukan capresnya,” kata Muzani.

Apakah koalisi tersebut bisa tercipta? Pengamat politik dari UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengaku, masih meragukan pembentukan Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS. Dia menilai, gagasan Koalisi Semut Merah hanya berupa perang wacana. Kenapa begitu? Karena, publik belum melihat ketum parpol ini bertemu dan bersalaman. Yang baru muncul ke publik hanya pengurus teras saja.

“Sangat mungkin gagasan koalisi ini masih cek ombak atau tes pasar,” kata Pangi, kemarin.

Baca juga : Kemiskinan Ekstrem Seperti Kerak Nasi, Susah Dikerok...

Direktur Politik Voxpol Research and Consulting ini menilai, Koalisi Semut Merah ini wajar kalau masih dikesampingkan. Pasalnya, jika hanya PKB dan PKS belum memenuhi syarat nyapres. Namun, jika PKB dan PKS bisa mengajak Demokrat dan Gerindra bergabung, mereka bisa langsung maju. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.