Dark/Light Mode

Perang Rusia-Ukraina Ancam Krisis Pangan

Sri Mulyani Ketar-ketir

Kamis, 23 Juni 2022 06:50 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto : Istimewa).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Hati-hati dengan yang namanya pangan. Hati-hati. Januari, tiga negara setop tidak ekspor pangan, dipakai sendiri sudah. Distok sendiri untuk jaga-jaga. Hari ini sudah 23 negara dari tiga melompat menjadi 23 negara sama, setop,” kata Jokowi saat peresmian pembukaan Kongres Nasional XXXII dan Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota XXXI PMKRI 2022, Rabu (22/6).

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core), Mohammad Faisal mengatakan, dalam situasi ini yang perlu dilakukan adalah menggenjot produksi pangan di dalam negeri. Bahwa banyak negara yang menahan ekspor untuk memprioritaskan produksi di dalam negerinya merupakan hal yang wajar.

Baca juga : Perangi Korupsi, Xi Jinping Awasi Bisnis Pejabat Dan Keluarganya

“Jadi kita pun sama sebetulnya, untuk pangan produksi kita memastikan meningkatkan produktivitasnya. Kecuali yang sedikit kita produksi, kita mencari alternatif mitra pemasok untuk bahan pangan tersebut, misalnya gandum,” ulas Faisal saat dihubungi, tadi malam.

Dengan begitu, Indonesia bisa mengantisipasi jika negara-negara tersebut membatasi ekspor pangan. Jika bergantung pada satu negara, maka kebutuhan dalam negeri akan sulit. Jika punya banyak negara pengekspor pangan, tentu akan lebih aman. Dan yang tak kalah penting adalah mengatasi hambatan distribusi dalam negeri.

Baca juga : Urusan Bisnis Jangan Dipolitisir

Ketua DPP PKB Daniel Johan meminta para menteri, khususnya terkait pangan, menindaklanjuti pesan Presiden. Segera lakukan rapat koordinasi untuk merumuskan program darurat bila krisis pangan semakin nyata.

“Segera kordinasi dengan seluruh Pemda, baik provinsi maupun kabupaten untuk melakukan dan memastikan cadangan pangan lokal tersedia. Manfaatkan lahan-lahan dan pekarangan untuk ditanami tanaman pangan, secara khusus belum, pesan saya ke menteri seperti di atas,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.