Dark/Light Mode

Damaikan Rusia-Ukraina, Jokowi Harus Blak-blakan

Senin, 27 Juni 2022 06:45 WIB
Dino Patti Djalal, Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI)/Disampaikan dari Jenewa, Swiss. (Foto: www.bunghatta.ac.id)
Dino Patti Djalal, Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI)/Disampaikan dari Jenewa, Swiss. (Foto: www.bunghatta.ac.id)

 Sebelumnya 
Ketiga, mengupayakan komitmen Presiden Putin agar pasukan Rusia tidak melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Ukraina dan tidak melukai penduduk sipil. Ini hal yang sangat mendasar bagi Indonesia sebagai bangsa yang memperjuangkan HAM dan bangsa yang berfilosofi Pancasila.

Keempat, mengupayakan komitmen Presiden Putin untuk tidak menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina. Dalam situasi atau skenario apa pun. Ini penting, karena sampai sekarang Presiden Putin masih belum secara sangat jelas 100 persen menyatakan tidak akan menggunakan senjata nuklir. Bahkan siaga nuklir Rusia telah ditingkatkan.

Kelima, Indonesia bisa mencoba menjembatani pertemuan Presiden Putin dengan Presiden Zelensky secara fisik dan langsung. Ini penting, karena sejak konflik ini berlangsung, Presiden Putin dan Presiden Zelensky belum pernah ketemu langsung. Padahal, Presiden Zelensky sudah menyatakan siap bertemu dalam suatu pertemuan tanpa syarat. Jadi kalau Presiden Jokowi bisa mendapatkan komitmen dari dua presiden ini, untuk melakukan hal ini, ini merupakan suatu terobosan yang sangat luar biasa.

Baca juga : Mau Damaikan Rusia-Ukraina, Jokowi: Ini Untuk Cegah Dunia Kelaparan

Keenam, Presiden Jokowi dapat mendorong suatu skema yang disetujui Presiden Putin dan Presiden Ukraina untuk membantu penanganan pengungsi Ukraina. Karena, saat ini sudah mencapai 15 juta orang lebih. Baik yang berada di dalam Ukraina maupun di luar Ukraina.

Ketujuh, Presiden Jokowi dapat membantu mengupayakan suatu skema kebijakan pangan dan energi yang membuat ekonomi dunia itu tidak semakin memburuk seperti yang sekarang sedang terjadi.

Kedelapan, saat bertemu dengan Presiden Zelensky, Presiden Jokowi juga dapat menjanjikan bahwa Indonesia akan memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat dan pengungsi Ukraina.

Baca juga : Jokowi Menuai Pujian

Kesembilan, pada waktu bertemu Presiden Putin, Presiden Jokowi juga perlu hati-hati sekali menghindari berbagai hal yang dapat disalahartikan bahwa Indonesia memberikan legitimasi kepada invasi Rusia di Ukraina. Akan baik apabila Presiden Jokowi bisa mendapatkan penegasan dari Presiden Putin bahwa serangan militer Rusia terhadap Ukraina tidak dimaksudkan untuk menaklukkan Ukraina. Apalagi mencaplok Ukraina. Dan juga jaminan dari Presiden Putin bahwa aksi militer ini akan berakhir dalam waktu dekat.

Kalau ada penegasan prinsipil saja mengenai hal-hal ini, maka ini akan sangat membantu penanganan konflik ke depan. Dan akan diapresiasi dunia.

Presiden Jokowi, menurut saya, juga perlu menyampaikan secara gamblang dengan Presiden Putin bahwa aksi militer Rusia di Ukraina telah banyak mengakibatkan kerugian terhadap ekonomi global dan banyak negara di dunia ini dan juga menyusahkan ekonomi Indonesia dan rakyat Indonesia sendiri. Terutama dampaknya bagi situasi pangan dan energi di dalam negeri. Demikian hal-hal yang mungkin bermanfaat bagi kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.